Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar Lokakarya sebagai evaluasi kurikulum kewirausahaan, Selasa (08/01). Lokakarya yang dihadiri seluruh Ketua Program Studi Unusa ini menghadirkan 4 praktisi untuk memberikan pandangan baru demi tersusunnya kurikulum mata kuliah yang sesuai.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan. Ph.D menuturkan bahwa evaluasi ini merupakan bentuk keseriusan Unusa dalam mewujudkan visinya, yakni melahirkan insan berjiwa wirausaha serta berjati diri Islami. “Lokakarya ini adalah bahan evaluasi untuk mata kuliah kewirausahaan, dan bagaimana kita membungkus mata kuliah ini sesuai dengan masing-masing konsentrasi program studi,” katanya di Lantai 4 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya.
Kacung Marijan menambahkan, ini juga merupakan bentuk keseriusan Unusa dalam mewujudkan visi kita, yakni menciptakan insan berwirausaha serta berjati diri islami. “Jadi unsur islami bukan hanya pada tulisan visi saja, melainkan dalam praktiknya juga,” ungkapnya.
Salah satu tamu undangan, Owner Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya sekaligus pemilik Tekape cafe, Dr. Hendra S.R Soeharto., dr., Sp.OG memaparkan pandangannya dalam kebutuhan wira usaha dewasa ini. Menurutnya dunia bisnis di Indonesia saat ini sangat ramai dengan bumbu-bumbu islami, keterlibatan label halal atau syariah terbukti mampu menarik perhatian konsumen.
“Sekarang ini apa-apa kalau ditambahi dengan unsur halal, atau syar’iah, peminatnya justru semakin bertambah. Saya rasa ini sejalan dengan visi Unusa yang ingin mewujudkan wirausahawan islami,” tuturnya saat lokakarya.
Hendra menambahkan, agama merupakan landasan utama kehidupan, dalam praktiknya tauladan agama mampu memberikan keseimbangan bagi segala lini dan sub bab termasuk berwirausaha.
“Menjadi pebisnis dengan berlandaskan islami bukan hal yang tak mungkin, barang kali itu bisa menjadi pertimbangan bapak ibu kaprodi dalam menentukan kurikulum kewirausahaan, selain dari segi konsentrasi program studi, mengolah bisnis dengan landasan islami juga menarik,” tambahnya. (rere/humas)