Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus mengembangkan model pembelajaran interaktif berbasis elektronik, dengan memanfaatkan tablet yang diberi nama e-Sorogan. Rektor Unusa Achmad Jazidie mengungkapkan, sebenarnya model pembelajaran interaktif lewat e-Sorogan sudah diterapkan di kampusnya sejak tahun lalu.
Hanya saja, tahun lalu metode pembelajaran tersebut hanya diterapkan di Fakultas Kedokteran Unusa. Sementara, untuk tahun ini sudah dikembangkan, sehingga seluruh fakultas yang ada di Unusa menerapkan model pembelajaran yang sama.
“Tahun lalu hanya diberikan kepada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unusa. Tahun ini sebagaimana janji kami, seluruh mahasiswa baru mendapatkan tablet e-Sorogan,” kata Achmad pada acara pemberian tablet e-Sorogan di Tower Unusa Kampus B, Surabaya, Jumat (6/4).
Achmad melanjutkan, metode belajar sorogan selama ini lazim diterapkan di pesantren-pesantren. Biasanya santri yang sedang menimba ilmu menyodorkan (sorogan) buku ajar, atau kemampuan baca Al-Quran, atau kitab kuning ke kiai. Sang kiai kemudian menyimak sorogan dari para santri dan langsung mengkoreksi saat ada kesalahan.
Menurut Achmad, pola pembelajaran sorogan tersebut sangat interaktif dan efektif. Maka dari itu, Unusa mengadopsi metode belajar tersebut. Hanya saja dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada.
“Jadi ini memang Unusa mengembangkan pola pembelajaran interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi. Ini lebih praktis dan dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, sesuai keinginan mahasiswa,” ujar Achmad.
Achmad menambahkan, latar belakang penerapan metode pembelajaran e-Sorogan ini karena dunia pendidikan tidak bisa lagi lepas dari kemajuan teknologi. Apalagi saat ini sudah memasuki revolusi industri keempat, dimana sudah masuk era internet of things.
Achmad juga menegaskan, metode belajar e-Sorogan yang diyerapkan bukan berarti mengjapus pola belajar dalam kelas. Artinya, mahasiswa Unusa tetap melakukan pembelajaran dalam kelas sebagaimana umumnya, hanya terkait ulasan-ulasan pelajaran bisa dilakukan melalui e-Sorogan.
“Jadi dimana pun mahasiswa bisa langsung terhubung dengan dosennya untuk mengulas pelajaran-pelajaran yang sudah dilakukan dalam kelas,” kata Achmad.
Pada saat yang sama, para dosen tetap Unusa juga dilatih untuk memanfaatkan e-Sorogan sebagai metode pembelajaran. Tak hanya itu, para dosen tetap tersebut juga mendapat tablet e-Sorogan. (Humas Unusa)