Surabaya – Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan hanya 4,7% pada tahun 2020 menurun. Dibandingkan dengan Malaysia ataupun Singapura yang menunjukkan trend meningkat. Hal itu disebabkan faktor eksternal diantarannya kebijakan Donald Trump yang menjadi tantangan Indonesia.
Dalam kondisi seperti ini, Universitas NU Surabaya (UNUSA) mengadakan Kuliah Pakar UNUSA dengan tema ”Digital Enterpreneur di Era Ekonomi Digital”. Putri Indahsari Tanjung mengatakan bahwa Startup bukanlah menjadi yang utama. Karena jika ingin memulai usaha ada banyak cara dapat dilakukan. Dan untuk berwirausaha yang sukses bagi anak anak muda yaitu benar benar ingin memulai, melihat peluang dan mau bekerja keras.
“Beruntunglah kita hidup di Indonesia, karena Indonesia ini memiliki banyak masalah. Setiap masalah itu juga butuh solusi. Kita punya banyak peluang bikin usaha untuk memberikan solusi disetiap permasalahan tersebut,” ujar Putri saat menjadi pembicara bagi mahasiswa dan dosen Universitas NU Surabaya (UNUSA) di Kafe Fastron Lantai 3 Unusa Tower, Jumat (26/01).
“Saat ini kita hidup di era digital, Digitalis ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan bangsa. Anak muda di Indonesia seharusnya bergerak bersama agar dapat mengubah nasib bangsa kita. Di era teknologi ini yang harus dilakukan adalah Inovasi. Karena tanpa inovasi maka akan sangat ketinggalan zaman. Di era teknologi ini kita juga dapat melakukan platform online terbuka lebar, promosi secara gratis dan yang utama harus mencari yang berbeda dari diri kita sendiri.” Ungkapnya.
Putri yang hadir bersama presenter Andri Danuatmaja berharap bisa membuka mata mahasiswa Unusa untuk dapat membangun bisnis sesuai dengan bidang keahlian masing masing. Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam (Yarsis) Mohammad Nuh mengatakan acara ini dapat memberikan semangat untuk mahasiswa Unusa untuk melakukan hal yang sama. Juga dapat belajar dari keduanya terutama prestasi yang diraihnya. (rk/nf Humas Unusa)