Surabaya – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) resmi memperkenalkan jurnal internasional baru dengan nama Environmental and Toxicology Management (ETM).
Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D menjelaskan Jurnal ini dikelola oleh para peneliti terkemuka di dunia yang berasal dari Asia, Amerika, Australia, dan Afrika. Fokus dan lingkup dari jurnal ini untuk menyebarluaskan hasil penelitian yang berkaitan dengan manajemen, kesehatan lingkungan, dan juga toksikologi.
“Kami bersyukur bahwa kami dapat mengumpulkan para peneliti terkemuka di dunia untuk bersama kami mengelola jurnal ini sehingga kami akan berusaha menjaga kualitas tulisan yang akan kami publikasikan,” ucap Syafi, Rabu (17/2).
Dalam jurnal internasional ini juga, menghadirkan beberapa Professor top dunia seperti Professor Dr. Ramaraj Boopathy dari Nicholls State University (USA), Professor Dr. Jega Jegatheesan dari RMIT University (Australia), Professor Dr. Faisal I. Hai dari University of Wollongong (Australia), Professor Dr. Mika Sillanpää dari University of Johannesburg (South Africa), dan Associate Professor Dr. Tony Hadibarata dari Curtin University (Malaysia) yang sudah sejak lama terlibat sebagai tim editor di beberapa jurnal bereputasi tinggi di bawah Elsevier, Springer, dan Wiley seperti: Bioresource Technology (Q1), International journal of Biodeterioration and Biodegradation (Q1), Current Pollution Reports (Q1), Applied Sciences (Q1), Journal of Water Process Engineering (Q1), Water, Air, & Soil Pollution (Q2), International Journal of Environmental Science and Technology (Q2), Environmental Chemistry Letters (Q2), Environmental Quality Management (Q3) dan masih banyak jurnal lainnya, telah bergabung sebagai tim editor ETM.
Selain itu, Dr. Nur Syamimi Zaidi dan Dr. Mohamed Zuhaili Bin Mohamed Najib dari UTM Malaysia, Dr. Mohamad Ali Fulazzaky dari TDU Viet Nam, dan Dr. Farrah Aini Dahalan dari Universiti Malaysia Perlis yang merupakan para peneliti terkemuka di bidangnya juga telah bergabung sebagai Editors dan Associate Editors.
“Kami bersyukur bahwa sejak dari awal mereka telah menyanggupi akan ikut membantu kesuksesan ETM, kami akan memperoleh banyak masukan dari mereka supaya jurnal ini dapat menjaga reputasi. Kami punya keinginan kuat bahwa suatu ETM dapat setara dengan jurnal-jurnal bereputasi tinggi yang saat ini mereka kelola,” ucap Syafi. (sar humas)