Surabaya – Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan (FKes) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengedukasi para pekerja informal tentang pentingnya K3. Edukasi ini tidak dilakukan sendiri melainkan menggandeng PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Bulan K3 yang diperingati tanggal 12 Januari hingga 12 Februari setiap tahunnya. Tema Bulan K3 Nasional tahun ini tentang Penguatan Sumber Daya Manusia Yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Semua Sektor Usaha.
Ketua Prodi D4 K3 Unusa, Muslikha Nourma mengatakan, kegiatan ini bermula dari rasa keprihatinan pada sektor informal yang masih minim pemahaman tentang budaya K3, bahkan tidak mengetahui apa itu K3.
“Mereka hanya fokus pada pekerjaan selesai dan tuntas, dapat orderan, dapat uang, namun sering kali kurang memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang mengancam mereka saat bekerja. Yakni dampak dari aktivitas pekerjaan yang bisa dirasakan saat itu juga atau efek jangka Panjang,” jelas Muslikha, Kamis (18/2).
Menariknya kegiatan ini dilaksanakan di 9 lokasi sektor informal yaitu usaha pembangunan ruko (konstruksi), meubel, penggilingan padi, bengkel mobil, resto, bengkel las, home industry sandal, dan percetakan.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa K3 Unusa dengan kelompok kecil di sekitar rumah mereka. Artinya selama pandemi ini untuk menghindari mobilitas mahasiswa, disyaratkan untuk kampanye budaya K3 dari wilayah rumah masing-masing. Sehingga kegiatan ini tersebar di area Sidoarjo, Gresik, Surabaya dan Jombang,” tuturnya.
Muslikha menambahkan, kegiatan ini didukung PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) yang sama-sama memiliki misi sejalan dengan prodi D4 K3 Unusa dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional.
Edukasi yang diberikan kepada para pekerja informal di antaranya, sosialisasi mengenalkan risiko bahaya di tempat kerja, budaya 5R yakni rapi, resik, ringkas, rawat, rajin. Selain itu edukasi personal hygiene, mengenal penyakit akibat kerja (PAK), selamat bekerja dengan APD (alat pelindung diri) dan budayakan K3.
“Mahasiswa juga mengedukasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan 3M serta memberikan bantuan APD bagi para pekerja,” tandas Muslikha. (end/sar humas)