Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) selalu mendorong dan memotivasi mahasiswa untuk studi lanjut di luar negeri.
Salah satu langkah konkretnya, Global Engagement Nahdlatul Ulama of Surabaya ( GENUS) menggelar workshop pembuatan personal statement (esai menceritakan pribadi seseorang) untuk persyaratan studi lanjut di luar negeri.
Kegiatan ini diikuti sekitar 60 mahasiswa dari berbagai Program Studi (Prodi) selingkung Unusa. Genus menghadirkan Kaplan Edupac untuk memberikan materi kepada para peserta di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya.
Direktur Rencana, Pengembangan, dan Kerja Sama (Renbangker) Unusa, Wiwik Afridah M.Kes menjelaskan bahwa cara ini menjadi salah satu upaya Unusa untuk mendorong mahasiswanya belajar di luar negeri. Melalui acara pembuatan personal statement ini maka mahasiswa sudah dapat memahami bagaimana syarat yang diperlukan untuk belajar di luar negeri.
“Mereka bisa membuat esai mengenai diri mereka sendiri yang dapat meyakinkan pihak perguruan tinggi luar negeri agar mau menerima mereka sebagai mahasiswa untuk belajar di kampus mereka,” ungkap Wiwik Afridah M.Kes, Kamis (27/2).
Personal Statement ini yang kerap menjadi salah satu kendala mahasiswa untuk mempresentasikan diri mereka melalui esai. Melalui pelatihan ini, Wiwik berharap mahasiswa Unhsa bisa menceritakan diri mereka yang hendak belajar di luar negeri.
“Jadi, mereka akan dengan mudah membuat esai mereka sendiri dan dapat meyakinkan pihak universitas tujuannya,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya Tower Unusa, Rabu (26/2).
Wiwik menambahkan banyak manfaat belajar di luar negeri bagi mahasiswa Unusa, salah satunya banyak ilmu baru yang dapat diperoleh di negara lain. Selain itu akan mendapatkan ilmu yang dapat ditularkan ke mahasiswa lainnya atau adik kelas yang ada di Unusa.
“Banyak mahasiswa yang harus berpikir beberapa kali kalau ingin belajar di luar negeri dengan berbagai alasan mulai dari bahasa dan izin orang tua. Jadi semua harus dipersiapkan dengan maksimal,” ungkapnya.
Meskipun baru pertama kali menggelar acara semacam ini, namun pelatihan ini sudah diminati mahasiswa Unusa yang tertarik untuk belajar di luar negeri. “Ada sekitar 15 hingga 20 orang yang mulai tertarik untuk belajar di luar negeri, jadi ini yang membuat kami akan terus mendorong mahasiswa agar bisa belajar ke luar negeri,” kata Wiwik.
Melalui minat yang dimiliki mahasiswa Unusa untuk belajar di luar negeri, maka ke depannya, Wiwik bersama dengan tim Genus akan menggelar pelatihan kembali.
“Yang pasti kami lihat minat mahasiswa dan request yang ingin belajar ke luar negeri, maka akan kami gelar kembali pelatihan serupa,” ucapnya. (sar/rud humas)