SURABAYA – Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (FK Unusa) kembali mengaktifkan dengan merevitalisasi Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren Al Hikam Bangkalan. Poskestren nantinya diharapkan menjadi fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melayani para santri serta masyarakat umum dengan program BPJS.
“Ponpes Al Hikam menjadi mitra Unusa membentuk Poskestren. Pembentukan Poskestren ini melalui Program Kemitraan Masyarakat yang mendapat dana hibah dari Kemenristekdikti,” kata Dekan FK Unusa Dr Handayani, dr, MKes.
Menurut Dr Handayani, Al Hikam sebenarnya telah memiliki Poskestren sekitar tahun 2000-an namun mati suri. Kini bekerjasama dengan FK Unusa, Poskestren bakal dihidupkan kembali.
“Bakal dibentuk struktur organisasi baru, ruangan diperbaiki, juga dirancang kegiatan yang dibina oleh Puskesmas setempat dan FK Unusa,” katanya.
Persiapan revitalisasi Poskestren sudah dimulai dengan survei kondisi ponpes bersamaan dengan program Penyuluhan dan Pemeriksaaan Kesehatan oleh mahasiswa FK Unusa angkatan 2018, pada Minggu (23/6). Kunjungan tersebut bagai mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat – Kedokteran Pencegahan (IKM-KP), setiap tahun FK Unusa mengirim mahasiswa untuk turun ke ponpes mitra binaan.
Handayani menjelaskan Poskestren sejatinya program preventif dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan, termasuk menjaga asupan gizi bagi seluruh keluarga besar ponpes. Saat ini Ponpes Al Hikam Bangkalan memiliki 2.500 santri yang tersebar di lima gedung asrama.
Guna mematangkan persiapan revitalisasi Poskestren, Unusa bakal menggelar Focus Group Discussion pada Jumat, 5 Juli 2019 yang diikuti pihak Ponpes, Puskesmas setempat, serta lurah dan camat. Diharapkan semua pihak ikut terlibat agar Poskestren bisa berkembang dan maju.
“Bahkan ke depan Poskestren bisa menjadi fasilits kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bekerjasama dengan BPJS. Sehingga nantinya selain preventif, juga promotif, dan bahkan kuratif. Masyarakat sekitar ponpes bisa ikut berobat. Poskestren ini akan menjadi embrio pembentukan FKTP di ponpes lain,” katanya.
Kerja sama dengan Unusa ini, lanjut Dr Handayani, Poskestren bisa memiliki tenaga perawat dan ahli gizi dari Unusa. “Tenaga perawat dan ahli gizi lulusan Unusa bisa magang di poskestren tersebut. Terutama lulusan yang berasal dari daerah tersebut, sebagai bentuk pengabdian. Apalagi santri Al Hikam sudah banyak yang menjadi mahasiswa Unusa,” katanya. (hap/Humas Unusa)