Surabaya – Universitas Nahdhatul Ulama Surabaya (Unusa) tancap gas dalam mengejar akreditasi A pada tahun 2022. Komitmen ini diikuti seluruh program studi fakultas yang terus berbenah meningkatkan kualitas pendidikan. Tak terkecuali Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa yang tak henti mengembangkan inovasi pembelajaran.
Alhasil, Prodi PGSD FKIP Unusa mendapat kepercayaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) mengelola program sertifikasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) SD dalam jabatan tahun ini. Tidak tanggung-tanggung Prodi PGSD FKIP Unusa dipercaya mengajar lima kelas program sertifikasi PPG PGSD dalam jabatan.
“Awalnya hanya diberi dua kelas. Namun karena prasarana dan sarana bagus, serta instansi kami dinilai bekerja sungguh-sungguh dalam menjalankan proses belajar mengajar, kemudian kami diberi tambahan tiga kelas,” kata Dekan FKIP Unusa Dr Muhammad Thamrin.
Program sertifikasi PPG ini berlangsung Januari -Desember 2019, dengan jumlah peserta 164 mahasiswa. Peserta program sertifikasi PPG mayoritas para pengajar di wilayah Jawa Timur.
Inovasi PGSD FKIP dalam mendukung percepatan akselerasi Unusa yang baru berumur 6 tahun ini juga tampak pada sederet prestasi yang ditorehkan para dosen dan mahasiswanya.
Dua dosen PGSD, R Mustofa dan Akhwani mendapatkan dana hibah Kemenristekdikti untuk program pembelajaran inovatif Pendidikan Pancasila. Keduanya menjadi pemenang setelah berhasil menyisihkan 17 perguruan tinggi lainnya.
Dua penelitian dosen pemula (PDP) PGSD menerima hibah Inovasi dari Australia tentang matematika (numerik), yakni model pembelajaran yang ditambah dengan literasi. Selain itu dua mahasiswa PGSD juga berhasil menerima hibah PKM dari Kemenristekdikti 2019. Yakni, Fitriani Rafika Sari dan Ulvi Nur Laily. (hap/Humas Unusa)