Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya buka peluang kerja ke Jerman. Dalam acara Kerjasama Pengembangan SDM Jerman Indonesia, yang diselenggarakan pada Rabu (23/01) ini juga dihadiri oleh beberapa alumnus keperawatan S1 Unusa dan para tamu undangan.
Dalam pertemuan tersebut Prof. Dr-ing Hendro Wicaksono menjelaskan bahwa kerjasama ini bukan hanya membahas soal persiapan dan peluang karir di Jerman sahaja, perizinan kerja juga masuk dalam daftar.
“Ada banyak yang harus disiapkan jika ingin meniti karir di Jerman, termasuk persiapan secara kompetensi,” katanya mengungkapkan. Berdasarkan data Pilot Projekt in Planning (PPP) tenaga kesehatan yang dibutuhkan Jerman yakni 40 orang perawat, 15 apoteker, dan 5 orang dokter.
Pemblokiran tenaga kesehatan dari Indonesia oleh World Health Organization (WHO) menjadi kendala utama dalam penyaluran tenaga kerja. Tak hanya itu, calon tenaga kesehatan yang dirasa masih mentah juga menjadi penghambat.
Dengan adanya kerjasama pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Jerman Indonesia, Unusa ingin ambil peran sebagai jembatan perantara antara calon pekerja dan penyedia peluang kerja. Selain dari hal yang berbau teknis, seperti adminiatratif passport atau visa, Unusa juga ingin lebih fokus dalam mempersiapkan SDM secara kompetensi. Kredibilitas tenaga kerja bergantung pada pembekalan secara keilmuan dan praktik. (Rere/humas)