Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menggelar pelatihan dengan tema Workshop dan Sharing Metode Pengajaran di Jerman. Acara ini juga dihadiri tenaga pengajar dari pelbagai Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur.
Prof. Dr.-ing Hendro Wicaksono mengungkapkan, pengajaran bukan hanya menuntaskan kewajiban, namun juga harus mampu memikirkan hasil dari pembelajaran tersebut. “Menjadi tenaga pengajar, apalagi setingkat perguruan tinggi, kita harus memiliki Managing Skill, dimana dosen harus paham bagaimana output dari pembelajaran kita,” katanya mengungkapkan.
Guru Besar Jacobs University Bermen Jerman ini menambahkan, Kelas adalah sarana mahasiswa untuk belajar, bukan sarana dosen untuk mengajar. “Sudah waktunya kita untuk ubah mindset dari yang tadinya berorientasi hanya pada konten lalu beralih lebih kepada hasil,” tambahnya, Rabu, (09/01) di Kafe Fastron Lantai 3 Tower Unusa kampus B Jemursari Surabaya.
Antusiasme peserta pelatihan terlihat dari beberapa pertanyaan dan sharing pengalaman antar dosen setelah pemberian materi. Perwakilan dari Universitas Nhadlatul Ulama Blitar misalnya, ia bertanya bagaimana mekanisme project di Jerman. Dalam praktiknya, mekanisme project di Jerman jauh lebih mudah daripada di Indonesia.
Prof. Dr.-ing Hendro Wicaksono menjelaskan bahwa tersendatnya mekanisme project hanya berada pada administratif dan management waktu. “Di Jerman bimbingan skripsi atau tesis sudah terjadwalkan, jadi itu memudahkan kita sebagai dosen dan tidak menusahkan mahasiswa juga. Selain itu mungkin beda struktural jadi beda juga penanganan, kalau di Jerman administratifnya terbilang mudah, kalau di Indonesia agak sedikit sulit karena struktural juga, nah ini yang kemudian bisa jadi bahan evaluasi bapak-ibu sekalian,” tutupnya.
Pengajaran harus lebih efektif dan efesien, prototipe pembelajaran jangan sampai hanya berhenti pada jurnal yang berwajah cantik yang menghiasi tiap sudut perpustakaan kampus. Kedatangan Prof. Dr.-ing Hendro Wicaksono diharapkan mampu memberikan sudut pandang yang berbeda dalam hal belajar mengajar di lingkup pendidikan tinggi. (rere/rud/humas)