SURABAYA – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2018 ini juga diikuti mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD). Mahasiswa PG PAUD yang kebanyakan adalah bunda-bunda Paud dari beberapa Pos Paud Terpadu (PPT) antusias mengikuti acara ini. Mereka pun fokus pada lima bidang program yang ditetapkan.
Karena keterbatasan waktu, mahasiswa PG PAUD Unusa ini melakukan KKN tidak di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo seperti mahasiswa Unusa lainnya. Mereka melakukan KKN di tiga kecamatan di Kota Surabaya yakni Kecamatan Rungkut, Tegalsari dan Sukomanunggal.
Ini dilakukan agar para mahasiswa PG PAUD ini bisa melaksanakan KKN dengan baik dan bisa menjalankan tugasnya untuk mengajar di PPT dan juga melayani masyarakat sebagai kader Posyandu.
Sehingga selama tiga minggu sejak 9 Juli hingga 29 Juli bisa dilaksanakan dengan baik tanpa meninggalkan satu pun kewajiban mereka.
Pendamping KKN Unusa 2018 yang juga dosen FKIP Mohammad Taufiq mengatakan KKN PG PAUD Unusa ini memang ditempatkan di daerah di mana mahasiswa berdomisili. “Karena 122 mahasiswa PG PAUD yang ikut KKN ini adalah bunda-bunda Paud yang tidak bisa meninggalkan kegiatan mereka mengajar dan kader di lingkungannya,” ujar Taufiq.
Walau begitu program KKN tetap dijalankan dengan baik. Dan mahasiswa harus melaksanakan lima bidang yang menjadi fokus KKN 2018 ini. Yakni bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan agama.
Taufiq yang fokus menjadi pendamping KKN di Kecamatan Rungkut ini mengaku kelima program itu harus dijalankan dengan baik oleh mahasiswa. “Tetap harus dikerjakan sesuai program dan jadwal,” tandasnya.
Untuk di Kecamatan Rungkut, KKN dilakukan di dua kelurahan yakni Kali Rungkut dan Kedung Baruk. Di dua kelurahan itu sudah banyak kegiatan yang dilakukan dan akan dilakukan.
Untuk bidang pendidikan, mahasiswa sudah melakukan kegiatan mengajar di Paud Sakura yang ada di sana. Bidang agama dengan menggelar pengajian bersama ibu-ibu setempat. Serta mengajari siswa-siswa Paud mengaji dan mengerjakan salat.
Di bidang lingkungan dengan mengajak masyarakat sekitar mencintai lingkungan dan menjaga agar lingkungan tetap bersih dan hijau.
Sedangkan di bidang kesehatan, dikatakan Taufiq, mahasiswa memiliki program jantik, posyandu dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Untuk program PHBS rencananya akan melibatkan semua warga, baik tua maupun muda. “Kaki akan melibatkan masyarakat umum, Paud dan pondok pesantren yang ada di sekitar lokasi,” tutur Taufiq.
Untuk PHBS di Paud, Taufiq mengatakan, mahasiswa sudah memiliki rencana untuk mengajak anak-anak menggosok gigi bersama. Juga diajak untuk mengolah sampah dan mrmisahkan antara sampah kering dan basah.
“Untuk masyarakat umum kita akan ajak melihat kondisi MCK di masing-masing rumah. Apakah sudah sehat atau belum. Serta banyak kegiatan lainnya,” jelas Taufiq.
Lakukan Studi Kelayakan di Kampung Kue
Seperti diketahui di Kecamatan Rungkut ada sebuah kawasan yang dikenal dengan nama kampung kue. Di kampung itu seluruh warganya berjualan kue yang dititipkan di banyak penjual kue di pasar maupun rumahan.
Daerah itu juga menjadi target KKN Unusa. Diakui Taufiq, untuk di kampung kue ini mahasiswa melakukan uji kelayakan produk yang dihasilkan masyarakat. “Kita sudah melakukan uji gizi, kelayakan dan perizinan. Semuanya sudah lengkap. Dan produksi kue di kampung kue itu higenis,” ungkap Taufiq.
Target berikutnya di kawasan ini adalah menyosialisasikan pembukuan dari bisnis yang dijalankan masyarakat. “Kita tinggal sosialisasi ulang karena manajemen dan pembukuan bisnis kampung kue ini sudah bagus. Kita tinggal monitoring,” tandas Taufiq. (end)