’Bedman’ Bedong Anti Hujan, Karya Inovasi Mahasiswa Unusa

SURABAYA – Terinspirasi saat melakukan kegiatan praktik kerja lapangan di kawasan Kenjeran, Surabaya, empat mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) ini, membuat produk inovasi Bedong Anti Hujan. Ide ini kemudian mendapatkan pembiayaan dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti) dalam skema hibah KBMI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia).

Dalam rangkaian acara puncak Lustrum I di kegiatan Pameran Produk Inovasi Karya Mahasiswa Unusa, Sabtu (7/7) siang, hasil inovasi itu dipamerkan dan mengundang perhatian banyak pengunjung. Keempat mahasiswa itu masing-masing  Wahyu Erisa Fitri, Mahasiswi Prodi Kebidanan, Nurul Afifatul Azizah  (Kebidanan), Elok Reskina Arvy (Kebidanan), dan Riza Ayu Tohari Putri (Keperawatan).

Diungkapkan Wahyu Erisa Fitri, usahanya mereka dirikan sejak September 2017. Ide awalnya muncul pada saat mereka melakukan praktek kerja lapangan di daerah Kenjeran yang mayoritas masyarakat di sana menengah kebawah. “Pada saat kami sedang melakukan kegiatan imunisasi dan Posyandu dimana kondisi saat itu sedang hujan, banyak ibu yang tidak bias datang untuk melakukan imunisasi maupun kegiatan Posyandu pada bayinya, dengan alasan hujan dan takut bayinya kehujanan. Aktivitas para ibu pun terhambat bahkan sampai tidak datang untuk melakukan imunisasi dan Posyandu, sehingga jadwal imunisasi pun terlambat,” katanya.

Dari pengalaman dan kejadian itulah, kata Wahyu menambahkan, mereka kemudian membuat sebuah inovasi Bedman (Bedong Mantel Anti Hujan) berguna untuk melindungi bayi dari hujan dan bermanfaat untuk mempertahankan suhu tubuh pada bayi dengan berat badan lahir rendah).

”Gagasan usaha Bedman ini berawal dari meningkatnya keluhan para ibu yang kondisi bayinya sering kedinginan saat hujan turun. Ini terutama terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah yang memiliki resiko hipotermi atau suhu tubuh lebih rendah dari batas normal,” kata mahasiswi penerima Bidikmisi ini.

Terinspirasi kejadian itulah Wahyu dan kawan-kawannya kemudian membuat produk Bedman yang mudah diaplikasikan para ibu untuk melindungi bayinya dari hujan dan kedinginan. Produk Bedman bisa menjadi produk unggulan, cocok digunakan para ibu yang mempunyai bayi, saat beraktivitas di luar ruangan pada saat hujan, maupun bisa digunakan untuk bayi  dengan berat lahir rendah, guna mempertahankan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi.

Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. mengapresiasi inovasi dan karya terbaru 4 (empat) mahasiswa Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Unusa yang telah membuat Bedman (Bedong Mantel Anti Hujan). Inovasi ini diharapkan bisa menular kepada para mahasiswa lainnya, karena persaingan akan bisa dihadapi jika mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjadi sosok inovatif dan kreatif.

“Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan menggantikan pemimpin-pemimpin di negeri ini kelak sehingga mahasiswa harus mampu melahirkan inovasi sekaligus menjawab tantangan pembangunan dan mewujudkan generasi emas,” ungkapnya.

Untuk menjadi generasi emas, mahasiswa harus memiliki karakter pejuang dan tidak mudah menyerah karena masa kuliah merupakan saat terbaik untuk mengisinya dengan kegiatan pendidikan dan keterampilan. “Era globalisasi tidak bisa dihindari namun harus dihadapi dengan berbagai persiapan kemampuan dan keahlian. Mahasiswa harus menemukan cara di luar hal yang biasa atau Thinking out of the box,” pungkasnya. (Humas UNUSA, 7 Juli 2018)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *