Surabaya – Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membuat rintisan Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Surabaya.
Dosen S1 Keperawatan Unusa, Khamidah, S.Kep.Ns.M.Kep. mengungkapkan Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) adalah pesantren yang memiliki kesiapan, kemampuan, serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah – masalah kesehatan secara mandiri sesuai dengan kemampuannya.
“Poskestren merupakan salah satu wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat di lingkungan pesantren dengan prinsip dari, oleh dan untuk warga pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif (peningkatan) dan preventif (pencegahan) tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) dengan binaan puskesmas setempat,” ungkapnya saat selesai melakukan MoU di Ponpes Nurul Huda.
Khamidah menambahkan, kegiatan ini sebenarnya dilatarbelakangi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan RI tahun 2015-2019. “Hal ini untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Salah satu strateginya adalah pemberdayaan masyarakat, swasta, dan masyarakat, melalui kerja sama nasional dan global” merupakan Visi Kementerian Kesehatan yang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019,” ungkapnya, Kemarin (18/1).
Selain itu, Tujuan dari S1 Keperawatan Unusa membuat Poskestren sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Pesantren. Terwujudnya Pesantren yang sehat serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan.
“Harapan Unusa, dengan adanya Poskestren di Ponpes Nurul Huda Surabaya dapat meningkatnya pengetahuan warga Pondok Pesantren tentang kesehatan. Meningkatnya sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi warga Pondok Pesantren. Meningkatnya peran aktif warga pondok pesantren dalam penyelenggaran upaya kesehatan. Terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar bagi warga Pondok Pesantren. Selain itu, mampu melakukan survei mawas diri untuk mengetahui faktor risiko berbagai masalah kesehatan di Pesantren. Dan yang terakhir mampu melaksanakan pencatatan kegiatan Poskestren,” pungkasnya.
Salah satu mahasiswa S1 Kepewaratan Unusa mengungkapkan rasa senangnya karena bisa mengabdi untuk masyarakat, terlebih mereka menerapkan ilmunya di Pondok Pesantren. “Semoga kegiatan ini membawa kebermanfaatan kepada semua warga Pondok Pesantren, khususnya. Dan kepada seluruh masyarakat pada umumnya,” tutur Fidah. (Humas Unusa)