Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) merepakan perkuliahan secara daring selama merebaknya virus corona di Surabaya. Dengan menggunakan aplikasi E-Sorogan, Unusa juga gunakan aplikasi pendukung lainnya seperti Zoom dan Google Classroom.
Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Kacung Marijan, Ph.D. menjelaskan jika langkah kuliah daring, Unusa sudah menerapkan sebelum adanya penyebaran virus corona. Dengan menggunakan sistem kuliah hybrid dengan aplikasi E-Sorogan. “Sudah kami terapkan itu, dan memang saat ini memang kondisinya sedang adanya penyebaran virus corona maka dari itu Unusa fokus untuk melakukan perkulihaan hybrid,” bebernya, Selasa (24/3).
Langkah ini juga dilakukan Unusa untuk menyiapkan perkuliahan jarak jauh. Dengan dimulainya aplikasi E-Sorogan kami mempercepat uji coba aplikasi perkuliahan online. “Setidaknya kami bisa memahami bagaimana kekurangan dan kelebihan kuliah daring jarak jauh ini,” bebernya.
Dengan proses perkuliahan daring ini, maka perkuliahan dengan sistem praktek masih belum bisa dilakukan. “Kuliah daring ini hanya pemberian materi saja, sementara prakteknya akan dilakukan jika memang kondisi sudah sangat aman,” ucap kacung.
Namun, Kacung tidak akan melarang jika dalam waktu dekat ada perkuliahan dengan cara praktek dilakukan. Namun itu harus dilakukan sesuai prosedur yang ada. “Yang pasti harus memathui protol perturan yang ada jika itu dilakukan mendesak,” bebernya.
Sementara itu, direktur Sistem Informasi dan Perpustakaan Unusa, Drajad Uji Cahyono, S.Kom menjelaskan dua aplikasi pendukung itu digunakan untuk memudahkan dosen mengajar dengan tatap muka dengan mahasiswa. Dengan kedua aplikasi ini, E Sorogan langsung terhubung dengan kedua aplikasi zoom dan google classroom dengan kegunaan masing masing berbeda.
“Untuk aplikasi zoom ini disiapkan untuk dosen melakukan tatap muka realtime dengan mahasiswa untuk mengajarkan beberapa soal soal yang disiapkan oleh dosen, sedangkan google classroom ini digunakan untuk memberikan tugas, bikin forum, serta diskusi dengan mahasiswa,” ucap Drajat.
Dengan adanya kasus penyebaran virus corona, Drajat yakin jika aplikasi E-Sorogan sudah disiapkannuntuk lebih memudahkan dosen serta mahasiswa menjalankan perkuliahan. “Ini sudah siapkan untuk aplikasi ini mudah diakses dosen maupun mahasiswa untuk menerima palajaran mata kuliah,” bebernya.
Dengan aplikasi ini juga, Universitas dapat memantau perkulihan daring sudah efektif atau belum melalui monitoring. Ini dilakukan untuk memantau kegiatan perkuliahan daring yang dilakukan dosen.
“Monitoring ini terus dilakukan dan akan di laporkan setiap harinya maka program studi (Prodi) yang belum maksimal akan menjadi bahan evaluasi tersendiri,” ucap Drajat.
Untuk absensi mahasiswa, Drajat menjelaskan akan diserahkan kepada dosen yang mengajarkan. Ini juga bisa dilihat melalui laporan dari aplikasi E Sorogan maupun Zoom dan Google Classroom. “Dari aplikasi ini bisa mengetahui mahasiswa mana yang aktif dalam forum diskusi, dan beberapa perkulihan yang diberikan,” ucapnya. (sar humas)