Surabaya – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Relawan Anti Narkoba (RAN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan seminar bahaya rokok dengan tema “Generasi Muda Tahu BAHASA (Bahaya Rokok, Vapurizer, dan Shisha), Bertempat di Aula Kampus A. Dengan narasumber Puji Astuti, M.Kep. Ns. Sp KMB dan Ana Mahsusah, S.KM. Acara ini diikuti oleh mahasiswa danUmum khususnya pada mahasiswa Unusa.
Puji Astuti menjelaskan saat ini perokok sangat meningkat jumlahnya. “Peningkatan peminat pengguna rokok bias kita lihat melalui data statistic perokok Indonesia dari tahun 1995 sekitar 27 %, Wanita 4.2 %, Perokok pemula 10-14 tahun 8,9 %, dan pada tahun 2013 adalah 36,3 %, Wanita 6,7 %, Perokok pemula 10-14 tahun 18 %, di lihat dari data statistik peminat mulai meningkat dari semua kalangan,” tuturnya, Sabtu (23/9)
Ada beberapa macam rokok yaitu rokok konvesional, shisha dan rokok elektronik. Ana Mahsusah menyampaikan perokok Shisha lebih banyak dari pada perokok konvensional. “Penelitian baru telah menemukan bahwa perokok shisha lebih banyak menghirup nikotin dari pada perokok biasa karena volume yang dihirup dalam shisha lebih besar,” jelasnya.
Rokok sangat berbahaya bagi kita, pengaruhnya pun menyebabkan kanker paru-paru, kanker mulut, kanker leher rahim. Dan bagi golongan wanita yang memiliki suami perokok pengidap kanker 30% disbanding dengan seorang wanita yang bukan istri dari perokok. (Yn,Nf – Humas)