Surabaya – Ketika menjalankan ibadah puasa, tidak jarang masyarakat akan mengalami kekurangan cairan dalam tubuh atau istilahnya dehidrasi. Dosen Program Studi (Prodi) S1 Gizi Unusa, Farah Nuriannisa, S.Gz., M.P.H. memiliki tips untuk mengantisipasi dehidrasi melalui pola 2-4-2.
Farah menjelaskan, pola 2-4-2 merupakan pola minum air putih dua gelas saat sahur, empat gelas saat berbuka, dan dua gelas setelah terawih atau menjelang tidur. Hal ini dikarenakan tubuh kita memerlukan 2 liter perhari atau delapan gelas perhari. “Jika dehidrasi tingkat ringan, gejalanya mudah mengantuk serta susah konsentrasi,” ungkapnya, Kamis (15/4).
Farah menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, tidak hanya berasal dari air putih. Namun juga dari kuah makanan, buah, dan sayuran. “Kuah makanan seperti sup buah (campuran semangka, melon, buah naga, dan mentimun) memiliki kandungan air yang cukup banyak,” ungkapnya.
Farah menambahkan, selama bulan puasa kita harus menghindari konsumsi makanan tinggi natrium atau yang berasa asin, karena natrium sifatnya menyerap air. “Natrium yang berlebih akan dibuang, sehingga air juga akan terbuang menjadi urine,” jelasnya.
Pemenuhan cairan dalam tubuh ini sangat penting, Farah menjelaskan beberapa bahaya jika tubuh kekurangan cairan. “Bisa mempengaruhi sistem metabolik tubuh sehingga timbul demam hingga tekanan darah menurun,” jelasnya.
Kita dapat mengukur tingkat kecukupan cairan dalam tubuh dari warna urine. Semakin pekat atau gelap warnanya, berarti semakin berat atau parah tingkat dehidrasinya. “Segera perbanyak minum air putih saat berbuka untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh,” ungkap Farah. (sar humas)