Surabaya – Dalam rangka mengedukasi pentingnya vaksinasi serta bentuk dukungan kepada pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19, Pengurus Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar sosialisasi vaksin covid-19 kepada seluruh pengurus muslimat di Jawa Timur melalui daring, Sabtu (27/3).
Sosialisasi ini dihadiri Khofifah Indar Parawansa, M.Si., (Ketua PP Muslimat NU), dr. Herlin Ferliana, M.Kes., (Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim), dr. Syifa M, Sp.PD-KGEH. (Perhimpunan Dokter NU), Dr. dr. Handayani, M.Kes. (Dekan FK Unusa). Sebanyak 130 peserta turut hadir untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Peserta merupakan perwakilan Pengurus Cabang (PC) Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, M.Si., mengapresiasi kegiatan yang digelar PW Muslimat NU Jawa Timur. Sosialisasi ini sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengedukasi pentingnya vaksin covid-19.
“Saat ini, vaksin COVID-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi jumlah kasus infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dr. Herlin Ferliana, M.Kes., menyampaikan bahwa pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 sudah resmi dimulai, sesuai dengan instruksi dan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada saat divaksin Covid-19 untuk pertama kalinya (13/1) lalu. Yang selanjutnya mulai dilaksanakan pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan lalu kabupatan atau kota sesuai dengan penunjukan dari pemerintah pusat. Adapun untuk target penerima vaksin pertama adalah tenaga kesehatan kemudian dilanjutkan sektor yang rentan.
“Melalui sosialisasi ini, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan mengikuti semua tahapan yang sudah disiapkan Dinas Kesehatan beserta Gugus Tugas Covid Pemprov Jatim sambil menunggu vaksin diterima. Pentahapan kelompok prioritas penerima vaksinasi, yakni petugas kesehatan, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat lainnya,” ungkapnya, Sabtu (27/3).
Ditegaskan Herlin Ferliana bahwa vaksin bukan pengganti protokol kesehatan. Mematuhi protokol kesehatan adalah kewajiban. Vaksin adalah bagian dari pencegahan. Ujung tombak pencegahan covid-19 ada ditangan masyarakat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak).
“Pemberian vaksin ini sudah sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah, medis serta hukum, sebagai upaya pemerintah memberikan yang terbaik bagi rakyatnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan sebanyak 4.812.114 orang menjadi sasaran vaksinasi covid-19 di Jatim,” pungkasnya. (humas unusa)