Surabaya – Enam mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengikuti supervisi yang diadakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik). Sebelumnya acara ini menggunakan istilah Monev (monitoring dan evaluasi). Sebelumnya Beasiswa Unggulan dikelola oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemdikbud, kini ditangani oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Sekretariat Jenderal, Kemendikbud.
Keenam mahasiswa penerima beasiswa unggulan masing-masing Nurul Latifatul Azizah (Prodi S1 PBI), Moh. Riswanto (S1 Manajemen), Hamiduumajid (D4 Analis Kesehatan), Moch. Shohibul Asyrof (S1 Sistem Informasi), Ahmad Muthoharun, (S1 Sistem Informasi) dan Eka Apriliani Maisurotun (D4 Analis Kesehatan).
Acara yang digelar di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya menghadirkan pemateri dari Tim Teknis Puslapdik, Usaman Syihab. Dalam penjelasannya dikatakan, bahwa saat ini terjadi perubahan sistem penerimaan Beasiswa Unggulan yang semula berada pada pengelolaan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kemendikbud berpindah pengelolaannya ke Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Sekretariat Jenderal, Kemendikbud.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan kontrak dan motivasi terhadap para penerima beasiswa agar tetap menjadi mahasiswa yang unggul seperti yang diharapkan. “Menjadi awardee Beasiswa Unggulan berarti anda adalah orang-orang pilihan yang unggul yang harus bisa lebih dari mahasiswa non-awardee. Harapannya Anda nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Usman, Sabtu (21/3) siang.
Usman menambahkan banyak cara untuk memperoleh cita-cita yang diinginkan. Salah satunya dengan Beasiswa Unggulan. “Tetap lakukan yang terbaik dalam studi saat ini. Ikhtiar dan tawakal serta yakin bahwa banyak jalan menuju apa yang Anda cita-citakan” katanya.
Karena pandemic, acara supervisi hanya dilaksanakan di Jawa dan Bali, sedangkan di Jawa Timur dilaksanakan di Surabaya dan Malang.
Nurul Latifatul Azizah, salah satu penerima beasiswa unggulan mengatakan, ia beruntung dapat mengikuti supervisi tahun 2021 ini, tahun 2020 lalu supervisi dilakukan secara online.
“Biasanya Monev dilaksaakan di gedung kementrian langsung dan dihadiri oleh seluruh awardee namun hari ini hanya beberapa saja yang terpilih dan mendapatkan undangan langsung dari Puslapdik. Dengan peserta terbatas dan terseleksi kami jadi lebih bisa berdiskusi secara mendalam. Bahkan pihak Puslapdik memberikan kesempatan bagi kami yang hadir untuk berdiskusi merancang program-program unggulan yang akan diimplementasikan,” kata Nurul. (sar humas)