Firdaus, SKep, Ns, MKes – Wakil Dekan Fakultas Kesehatan (FKes)
Sejak awal 2020, dunia dikejutkan dengan wabah virus Corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. WHO telah menyatakan kepada dunia, bahwa virus ini masuk ke dalam darurat global.
Virus corona yang menyerang sistem pernapasan ini telah mencatat lebih dari 28 juta kasus dari 212 negara di dunia yang terinfeksi. Jumlah sehingga menyebabkan Negara kita Indonesia juga harus sangat waspada, dan menetapkan untuk melakukan kegiatan di rumah saja, serta harus social distancing untuk menjaga agar memperlambat penyebaran Covid-19 (World Health Organization, 2020).
Adanya pandemi Virus Covid-19 membuat semua sarana penyebaran ditutup sementara, termasuk kegiatan belajar mengajar menetapkan status keadaan darurat bencana wabah Virus Corona (Covid-19). Terutama siswa dapat belajar di rumah, demi keamanan dan kesehatan kita semua, hal ini tentunya berdampak untuk orang tua, dimana orang tua harus memberikan pembelajaran pada anaknya di rumah.
Orang tua banyak mengungkapkan bahwa mereka merasa keberatan ketika anak belajar di rumah, karena saat di rumah, anak merasa bukan waktunya belajar namun mereka cenderung menyukai bermain saat di rumah walaupun di situasi pandemi seperti ini. Orang tua merasa cemas saat mendampingi anak belajar di rumah saat anak mulai bosan, anak rewel, ngantuk dan sebagainya, hal ini terlihat kurangnya intervensi orang tua pada anak yang mengalami masalah kebosanan mendapingi saat belajar menggunakan online.
Kebijakan pemerintah untuk belajar di rumah secara daring, maka peran yang biasanya dilaksanakan oleh satuan pendidikan, sekarang telah berganti fungsi di satuan keluarga. Artinya saat pandemi rumah menjadi pusat kegiatan bagi semua anggota keluarga. Akan tetapi jika semua kegiatan hanya dilakukan dirumah saja, maka akan bisa menimbulkan gangguan fisik yang disebabkan oleh faktor kejiwaan dan tumpukan emosi yang dapat menimbulkan guncangan dalam diri seseorang dimasyarakat, seperti kecemasan, stress, lingkungan sosial yang banyak mempengaruhi pikiran negatif, seperti karena berita hoax dan lain sebagainnya (Sari et al., 2020).
Kondisi di lapangan saat ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring, atau pembelajaran yang dilakukan dirumah dengan bimbingan orang tua pada anak memiliki beberapa kendala. Kendala – kendala yang dialami orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah meliputi kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena ada beberapa orang tua yang harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar di rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget dan kendala terkait jangkauan layanan internet.
Karena itu, dalam pelaksanaan daring ini, ternyata orang tua memiliki banyak kendala dalam mendampingi anak belajar dirumah (Rohayani, 2020). Dengan demikian banyak orang tua yang meminta pihak sekolah untuk dapat dengan segera melaksanakan pembelajaran secara tatap muka.
Peran orang tua sangat penting untuk pendidikan anak selama pembelajaran daring. Antara lain : Mendampingi dan memberikan perhatian lebih kepada anak oran tua harus bisa membagi waktu untuk belajar, bermain dan juga istirahat.
Dengan pendampingan diharapkan dapat menambah motivasi anak dalam belajar ditambah dengan adanya perhatian yang lebih dari orang tua kepada anak akan meningkatkan semangat dan membawa pengaruh yang baik tentunya untuk anak. Orang tua juga harus bisa menjaga kesehatan anak dengan menyediakan makanan bergizi, tetap selalu mengingatkan menjalani protokol kesehatan.
Sikap sabar dan tulus dari orangtua selama pendampingan belajar anak akan membawa pengaruh baik juga untuk anak. Selain itu proses pembelajaran akan terlaksana dengan optimal walaupun dilaksanakan di rumah tanpa bertatap muka langsung dengan guru di kelas. Jangan pernah memaksakan kehendak orangtua kepada anak agar anak tidak terbebani.
Mendidik anak adalah anugerah terbesar bagi seorang manusia. Anugerah ini memberikan kesempatan kepada orang tua untuk meraih amal amal yang paling mulia, dengan syarat apabila amalan – amalah medidik anak dijalani dengan ikhlasa karena Allah dalam mengarahkan anak-anaknya kepada agama, akhlaq dan pengajaran yang baik.
Aplikasi kesabaran dalam mendidik anak saat daring di antaranya sabar dalam mengajarkan kebaikan, sabar menjawab pertanyaan anak saat anak tidak mengerti. Sabar menjadi pendengar dan teman yang baik, atur emosi, positive thingking dan sebagainya. *