Surabaya – S1 Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Unusa Language Center (ULC), dan Fakultas Tadris Umum Universitas Zainul Hasan (Unzah) Probolinggo menggelar workshop TOEFL ITP secara daring, Senin (8/3). Kegiatan ini sebagai salah satu bentuk mempererat kerja sama antara Unusa dengan Unzah.
Dalam acara tersebut, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng mengapresiasi adanya workshop TOEFL ITP yang dilakukan S1 PBI dan ULC dengan Universitas Zainul Hasan Probolinggo. Selain itu, Rektor Unusa juga mengapresiasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa yang sudah menginisiasi kerja sama antar fakultas.
“Saya berharap kerja sama ini tidak hanya dengan FKIP Unusa saja, melainkan juga dengan Fakultas lain di lingkungan Unusa. Selain itu, kerja sama ini harus dapat diimplementasikan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” jelasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Tadris Umum Universitas Zainul Hasan Probolinggo, Zainuddin, M.Pd. menyambut baik adanya workshop tersebut, ini merupakan salah satu bentuk kerja sama secara nyata. “Workshop ini merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kami berterima kasih kepada Unusa yang telah berkenan menjalin kerja sama ini,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, menghadirkan narasumber Beny Hamdani M.Pd., Ia merupakan english lecturer, english translator, TOEIC/TOEFL/IELTS trainer.
Beny Hamdani M.Pd., menjelaskan TOEFL ITP popular di 200 negara dan diakui 10 ribu organisasi secara global. Sertifikat TOEFL ITP yang diakui berlisensi ETS global.
“Dalam mempersiapkan tes TOEFL ITP, harus berawal dari keyakinan yang kuat untuk bisa, sering melihat berita luar negeri seperti POI, kemudian belajar materi TOEFL ITP, dan memperbanyak kosakata,” ungkap Beny.
Beny menambahkan, TOEFL ITP ini dibutuhkan mahasiswa dan dosen yang akan melanjutkan studi ke luar negeri atau yang akan bekerja ke luar negeri. “Perlu diingat bahwa TOEFL ITP ini lebih banyak menggunakan aksen Amerika. Jika mahasiswa Unusa yang akan melanjutkan studi ke luar negeri harus memiliki TOEFL ITP minimum skor 550. Sedangkan untuk bekerja, skor minimalnya sebanyak 500,” ungkap Beny. (sar humas)