Pisahkan Uang Pribadi dengan Uang Usaha

Surabaya – Dosen Fakuktas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Hidayatul Khusnah, S.Pd.,M.Sc meminta untuk pisahkan uang pribadi dengan uang usaha.

Khusnah menjelaskan bagi kebanyakan orang ketika akan memulai usaha, belum memikirkan memisahkan uang pribadi dengan uang untuk usaha yang akan digelutinya. Banyak yang beranggapan karena baru memulai dan masih kecil sehingga tidak perlu memisahkan harta pribadi dan harta usaha. “Padahal seharusnya memisahkan harta dari awal usaha adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan agar Anda dapat dengan mudah mengetahui laba atau rugi yang diperoleh dari usaha tersebut,” ucapnya, Kamis (31/12).

Dengan memisahkan harta pribadi dan harta usaha akan membantu anda terhindar dari resiko keuangan yang akan mengintai usaha yang sedang dirintis. “Memisahkan keuangan pribadi dari keuangan usaha sangat penting karena akan membuat pembukuan usaha menjadi lebih jelas dan rapi,” ungkap Khusnah.

Ada beberapa manfaat jika keuangan pribadi dan keuangan usaha dipisahkan, yang pertama keuangan lebih stabil. Dimana ketika keuangan pribadi dipisahkan dari keuangan usaha, maka pemilik dapat dengan mudah mengidentifikasi mana saja yang termasuk harta milik perusahaan, jadi pemilik tidak akan dengan mudah untuk membelanjakan harta perusahaan untuk keperluan pribadi.

“Pendapatan yang didapat dari usaha tidak digunakan untuk pengeluaran pribadi, maka akan lebih stabil bagi usaha anda juga. Dana dari anggaran keuangan yang tersedia dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional usaha dengan lebih baik lagi,” jelasnya.

Lalu yang kedua, menghindari risiko pertanggungjawaban dimana kondisi ini ketika pemilik usaha menggunakan pendapatan usaha untuk keperluan pribadi, maka hal ini juga membuat hutang atau kewajiban usaha menjadi tanggung jawab pribadi juga. “Ini dikarenakan tidak ada garis yang jelas memisahkan antara keuangan pribadi dari keuangan usaha,” ungkap Khusnah.

Yang ketiga laporan keuangan lebih rapi dengan memisahkan biaya pribadi dari pembukuan perusahaan, maka laporan keuangan yang dihasilkan juga akan lebih rapi, dan mencerminkan kondisi perusahaan yang lebih benar. “Semua keuntungan yang didapat berasal dari pendapatan perusahaan dan semua biaya yang dikeluarkan juga berkaitan dengan operasional perusahaan. Sehingga lebih pula untuk menganalisa kondisi kesehatan usaha,” ucap Khusnah. (sar humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *