Surabaya – Sebagai langkah mengurangi sampah plastik dari sedotan, tiga mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang lolos Pekan Kretivitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional membuat sedotan dari lidah buaya atau yang diberi nama Sedaya.
Tiga mahasiswa antara lain Vidi Annisya Pratikasari, Halimatul Sa’diyah Dzaroh, dan Meilya Dwi Safira membuat sedotan ramah lingkungan.
Salah satu anggota tim PKM Unusa, Vidi Annisya Pratikasari menjelaskan sedotan dari lidah buaya ini lebih ramah lingkungan dibandingkan sedotan yang terbuat dari plastik. Selain itu, sedotan ini juga bisa dimakan sehingga tidak akan ada sampah.
“Bentuk lidah buaya ini yang kenyal, jadi bisa dimakan jika sudah selesai minum jadi tidak menimbulkan sampah,” jelas Vidi, Minggu (27/9).
Vidi membedakan sedaya dengan produk lain adalah, sedaya adalah inovasi baru yang belum pernah ada sebelumnya. Selain itu, sedaya bisa dimakan setelah digunakan sehingga tidak menimbulkan sampah. “Jadi akan lebih ramah lingkungan untuk sedaya dibandingkan sedotan lainnya,” ucapnya.
Vidi menjelaskan jika sedaya fungsinya sama seperti sedotan pada umumnya. “Jadi akan dikemas di tempat yang memang lebih ramah lingkungan,” ucapnya. (sar humas)