Surabaya – Himpunan Mahasiswa (Hima) Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar kuliah pakar yang menghadirkan dosen pakar Misutarno, S.Kep.Ns., M.Kep dengan materi percepatan pengendalian HIV AIDS menuju 3 zero tahun 2030.
Ketua Panitia, Muchammad Faiq Auliya Rahman menjelaskan acara ini untuk memberikan edukasi tentang penyakit HIV-AIDS. Selain itu, mampu memahami strategi penurunan kasus HIV-AIDS melalui percepatan pencapaian 3 zero.
“Serta mampu mengaplikasikan strategi penurunan kasus HIV-AIDS dengan percepatan pencapaian 3 zero,” ucap Faiq, Sabtu (5/1).
Meningkatnya kasus HIV-AIDS setiap tahunnya menjadikan masalah tersendiri memerlukan penanganan lebih serius dari berbagai pihak termasuk tenaga kesehatan yang perlu ditingkatkan peran dan kontribusinya.
“Dari catatan kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Timur didapatkan jumlah penderita HIV di Jawa Timur mencapai 43.399 orang sejak 1987 hingga Juni 2018 kemarin. Jumlah ini adalah tertinggi kedua, dimana penderita HIV terbanyak adalah dari DKI Jakarta yaitu 55.099 orang (Kemenkes RI, 2018),” ucap Faiq.
Jawa Timur juga termasuk 10 propinsi dengan AIDS case rate tertinggi hingga Juni 2018 adalah 38,37 kasus atau masih tinggi daripada case rate nasional yang hanya 35 kasus. “Peningkatan kasus ini dapat berdampak bukan hanya pada kesehatan namun juga mempunyai implikasi sosial, ekonomi, etnis, agama dan hukum, bahkan cepat atau lambat akan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia,” kata Faiq.
Faiq berharap acara dapat memingkatkan kemampuan mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Keperawatan Unusa. “Dengan ahli yang ada membuat kami bisa memahami bagaimana langkah yang harus dilakukan,” bebernya. (sar humas)