Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta Studi Banding ke Unusa

SURABAYA:

Sebanyak 102 Mahasiswa Prodi D3 Kebidanan dari Universitas Alma Ata Yogyakarta melakukan studi banding ke Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/5) siang. Mereka didampingi 3 dosen pembimbing.

Dalam kunjungan ke Kampus A itu mereka melakukannya sehari penuh, berbagai informasi tentang FKK Unusa dijelaskan pimpinan fakultas dan ketua prodi untuk menambah wawasan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Tiara Reviana Saputri, Mahasiswa D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Alma Ata Yogyakarta mengungkapkan, tujuan dari studi banding ke FKK Unusa adalah, untuk bertukar pikiran terkait program kerja yang telah dilakukan. Selain itu dirinya juga dapat menambah wawasan di bidang kebidanan. “Ketika kami sampai di Unusa, para panitia (HIMA) menyambut kami dengan baik dan ramah. Terlihat sangat bersemangat dan ceria. Banyak informasi dan wawasan yang saya dapatkan dalam kegiatan studi banding ini. Salah satunya, saya tergerak untuk terus berprestasi,” tutur perempuan kelahiran Cilacap 17 April 1995 ini.

Hal senada dijelaskan Indriani, Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta kelahiran Pacitan Jawa Timur ini merasa senang, dirinya mendapatkan wawasan, informasi, dan semangat baru dalam menyelesaikan studinya. “Kegiatan ini sangat efektif bagi mahasiswa terutama untuk menambah wawasan. Kami dapat bersilaturahmi di Unusa sekaligus menambah kawan seprofesi. Berbagai informasi tentang program kerja yang dimiliki HIMA di FKK Unusa, HIMA FIK akan mencontoh beberapa program kerja tersebut,” katanya menjelaskan.

Siti Fiqih Al-Mukaromah, Ketua Panitia dalam kegiatan ini menuturkan, bahwa studi banding ini untuk meningkatkan rasa persaudaraan antarprofesi kebidanan. Kami mengajak kolaborasi kegiatan dengan Prodi Kebidanan Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Alma Ata Yogyakarta. “Ke depannya kami ingin studi banding ke Prodi Kebidanan Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Alma Ata Yogyakarta, sehingga kami dapat belajar di sana khususnya tentang program kerja HIMA,” kata perempuan asal Lampung ini. (Humas Unusa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *