Surabaya – Rosyad Alwan, mahasiswa semester 3 Prodi S1 Manajemen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), siap memulai bisnis desain kaos dengan label Ray Exclusive T-shirt (RET). Ajang Milenial Speak-Up (MSU) Bazaar yang digelar BEM Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Unusa membuktikan desainnya banyak diminati orang.
“Saat MSU kemarin banyak yang memberi respon positif meski saya hanya memamerkan contoh kaos. Wah ini pertanda saya harus segera tancap gas berbisnis,” kata Rosyad saat ditemui di Kampus B Unusa, Jumat (3/1).
Apalagi, menurut Rosyad, dia telah banyak diberi masukan dan dukungan dosennya, Pak Reizano (Reizano Amri Rasyid ST MMT, Pembina BEM FEB Unusa—red) untuk mengeksplor kekuatan desainnya. Kekuatan desain RET nantinya lebih menekankan pada kekuatan kata-kata atau The Power of Words. Salah satu contoh kaos yang diminati saat MSU bertuliskan: I’am Your Boss, KKN Kelar Kuliah Nikah, Art of a Liquids.
Mempergunakan kekuatan kata-kata tak berarti dia menjiplak berbagai merek kaos nasional yang telah lebih dulu popular. “Kalau mereka lebih segmented pada kaos souvenir, sedangkan saya lebih mantap dengan kaos distro dan menggunakan kata-kata kekinian,” ujarnya.
Rosyad mulai tertarik desain sejak masih menjadi santri di Pondok Pesantren Jawaahirul Hikmah Tulungagung. Saat kelas 9, dia dikirim ponpesnya untuk mengikuti Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional di Boyolali. Untuk kepentingan PIR Nasional itulah, dia dibelikan orang tuanya — Dwi Yudho Cahyono dan Suyanti– sebuah laptop.
Begitu memiliki laptop, Rosyad ternyata sangat menyukai desain dan grafis. Dia pun mulai belajar otodidak. Alhasil, karya-karyanya banyak disukai dan dia mulai dimintai tolong oleh kalangan ponpes untuk membuatkan logo atau desain produk.
“Salah satunya dimintai tolong membuat desain seragam untuk drumband SDN Kampung Dalam 1. Kebetulan saya ikut melatih di situ,” katanya.
Begitu usai nyantri, dia balik ke kampungnya di Sidoarjo dan kemudian kuliah di Unusa. Aktif bersosialisasi di kampung, Rosyad dipercaya menjadi Ketua Karang Taruna.
Saat menjadi Ketua Karang Taruna itulah, dia memiliki gagasan untuk membuat kaos seragam buat warga RT-nya menjelang perayaan HUT RI 2018. Idenya ternyata disambut positif oleh seluruh anggota karang taruna, Ketua RT dan juga warga.
“Desain yang saya buat dengan konsep minimalis namun elegan, ternyata disukai warga. Pesanan membludak hingga 188 kaos. Dan keuntungan buat karang taruna mencapai Rp 1,5 juta,” katanya bangga.
Sejatinya selama di Unusa, Rosyad juga banyak dimintai tolong oleh teman-temannya untuk membuatkan logo, banner, atau spanduk. Selain personal, ada juga kelompok seperti paduan suara.
Banyaknya permintaan itulah yang membuat Rosyad mulai berpikir untuk segera menjalankan bisnis mendesain kaos. Kemudian muncullah Ray Exclusive T-shrit yang kemudian mengikuti kegiatan MSU.
Hal lain yang membuat tekad Rosyad semakin bulat, tak lain sebuah laptop baru seharga Rp 5,5 juta yang dibelinya dari hasil tabungan membantu teman membuat desain. Maklum saja, laptop bersejarah pembelian orang tua sudah terlalu sarat beban.
“Karena terlalu banyak mendesain, pernah buat desain tiba-tiba hilang dan belum tersimpan,” katanya sembari tertawa. Namun Rosyad sangat menyayangi laptop awal dia belajar desain tersebut.
Kini, dia bersiap mengembangkan RET sebagai startup. Dan tampaknya pasar luas menunggu Rosyad dan RET-nya. (hap/Humas Unusa)