Surabaya –Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meresmikan Rumah Unusa Accounting and Finance Center (Unusa AFC) di Rumah No 10, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Kampus B, Jemursari, Kamis (12/12).
Pada hari yang sama pula Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Sarjito, didampingi Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono melaunching program OJK, SI-Pinter Keuangan Jatim yakni Sentra Informasi dan Pelatihan Inklusi & Literasi Keuangan Jawa Timur, di Auditorium Tower Unusa, Kampus B.
“Kami bersyukur karena hari ini Gubernur Jawa Timur berkenan meresmikan Rumah Unusa AFC. Dan kami sangat bangga karena OJK secara khusus mempercayakan program SI-Pinter Keuangan Jatim kepada Unusa,” kata Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng saat peresmian, Kamis (12/12).
Unusa AFC bakal menjadi pusat informasi bagi masyarakat umum dan anak muda Jatim tentang keuangan dan akuntansi. “OJK memerlukan kami sebagai mediator baik kepada mahasiswa dan masyarakat. Dan kami siap menjadi garda depan OJK dalam memberi informasi yang benar tentang keuangan dan akuntansi,” kata Rektor Unusa.
Dukung OPOP
Menurut Prof Jazidie, kehadiran rumah Unusa AFC bakal sangat mendukung Program OPOP (One Pesantren One Product) yang diinisiasi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Sebelumnya gubernur juga telah meresmikan OPOP Training Center Unusa pada 22 Agustus 2019.
Unusa AFC bakal menyajikan berbagai informasi tentang keuangan, baik perbankan maupun produk Industri Keuangan non Perbankan (IKNB) seperti asuransi, pegadaian, reksa dana, saham, bahkan fintech (financial technology) yang sedang marak.
“Para santripreneur yang lahir melalui OPOP tentu sangat membutuhkan berbagai informasi tentang keuangan maupun permodalan yang benar. Dan itu nantinya bisa diperoleh melalui Unusa AFC,” papar Rektor Unusa.
Keberadaan Unusa AFC dalam menjalankan program SI-Pinter Keuangan Jatim, didukung penuh oleh OJK bersama IDX Bursa Efek Indonesia, Inklusi Keuangan, dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Daerah (FK-LJKD) Jawa Timur.
Kaprodi S1 Akuntansi Unusa Endah Tri Wahyuningtyas SE MA mengatakan, melalui Si Pinter Keuangan Jatim, nantinya bakal digelar berbagai pelatihan, seminar, workshop, talkshow tentang keuangan yang bisa dimanfaatkan seluruh stakeholder keuangan dan bisnis di Jatim. Tujuannya, tentu saja agar masyarakat Jatim semakin melek keuangan, termasuk para santripreneur.
Menurut Endah, secara internal Unusa AFC tentu juga bermanfaat buat mahasiswa Unusa karena menjadi tempat melakukan praktik kerja. Pasalnya saat bekerja mahasiswa akuntansi harus memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang beragam produk industri keuangan non-bank.
“Kami sadar bahwa mahasiswa kami harus paham betul tentang keuangan, utamanya fintech yang saat ini begitu marak. Sebagai mahasiswa yang dibentuk menjadi entrepreneur ada kalanya mereka membutuhkan permodalan. Fintech menjadi salah satu sumber permodalan yang bisa diakses para entrepreneur muda,” katanya.
Melek Keuangan
Endah pun memaparkan keberadaan Unusa AFC berawal dari gagasan prodi Akuntansi mendirikan Klinik Akuntansi dan Keuangan (KAK). Tujuannya mengajak mahasiswa melek keuangan dan pasar modal. Terutama mengedukasi tentang fintech yang saat ini sedang booming. Apalagi saat ini Unusa dipercaya Gubernur Jatim dalam mengelola OPOP melalui OPOP Training Center Unusa.
“Para santri yang ingin belajar keuangan dan permodalan bisa konsultasi di KAK. Sehingga mereka bisa mencari modal dari sumber dana yang benar dan tepat. Juga mendapatkan beragam informasi tentang industri keuangan non-bank ,” katanya.
Ternyata gagasan disambut baik oleh berbagi institusi keuangan seperti Bank Indonesia, OJK, Bursa Efek Indonesia, FK-LJKD, ataupun Forum Percepatan Akses Keuangan Daerah. Hingga terbentuklah pendirian Unusa AFC.
“OJK bahkan begitu antusias dengan Unusa AFC. Mereka kemudian menyodorkan program SI-Pinter Keuangan Jatim agar kami kelola. OJK mempercayakan Unusa untuk menjadi pusat informasi dan pelatihan. Dan kami siap menjadi garda depan mereka dalam mengedukasi masyarakat, mahasiswa dan juga para santri,” kata Endah. (hap/Humas Unusa)