Yarsis Mart Siap Jadi Laboratorium Bisnis Mahasiswa Unusa

Surabaya – Pengembangan bisnis retail memang sudah lama dilakukan oleh Nahdlatul Ulama. Hal in sebagai bentuk program ekonomi yang dijalankan oleh Pengurus Besar Nahdaltul Ulama (PBNU). Langkah tersebut juga diikuti oleh beberapa Yayasan di bawah pembinaan NU, salah satunya adalah Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).

Yarsis Surabaya yang sebelumnya bergerak di bidang kesehatan dan pendidikan, kali ini mulai merambah bisnis retail dengan mendirikan Yarsis Mart di area Rumah Sakit Islam Surabaya. Prof Dr Mohammad Nuh DEA, Ketua Yarsis, yang juga mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengatakan bisnis tersebut sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat, disamping bisnis yang sudah dijalankan pihaknya.

“Tujuan kami adalah meningkatkan kualitas pelayanan pasien, dan membantu meningkatkan perekonomian umat, karena swalayan ini nantinya bisa dijadikan mini lab bagi Mahasiswa yang bergerak di bidang enterpreneur,” ujarnya, saat peresmian Yarsis Mart di RSI Jemursari Surabaya, Senin (31/12).

Selain itu, Mohammad Nuh menambahkan, adanya Yarsis Mart sebagai wahana pembelajaran (laboratorium) bisnis mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Terlebih di Unusa memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Tidak menutup kemungkinan, prodi-prodi lain yang ada di Unusa turut serta berpartisipasi untuk mengembangkan Yarsis Mart melalu produk-produk Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unusa yang lolos pendanaan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua NU Kota Surabaya, Dr. Ahmad Muhibbin Zuhri mengatakan bisnis retail sangat penting untuk dikembangkan di kalangan umat Nahdliyin khususnya di Surabaya, karena manfaatnya sangat besar untuk membantu ekonomi rakyat. “Saat ini NU mulai banyak mendirikan swalayan di Surabaya, salah satunya di wilayah Sukolilo yang sudah mengembangkan bisnin retail (NU Mart), mudah-mudahan ini sangat bermanfaat,” ujarnya. (rud/humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *