Surabaya – Menggembirakan dan layak diacungi jempol. Mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2018-2019 ini meningkat lebih dari 20 persen dibanding tahun sebelumnya. Unusa, bahkan memprediksi jumlah mahasiswa baru akan tembusdi angka 1.274.
Selasa (28/8), Khofifah Indar Parawansah, Gubernur Jatim terpilih, diundang untuk memberikan kuliah perdana entang revolusi mental.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menyatakan, penyebab jumlah mahasiswa baru itu, karena banyak orang tua yang mulai percaya bahwa Unusa adalah kampus NU yang berkualitas dan berkembang pesat. Muncul optimisme jumlah mahasiswa akan meningkat lagi nantinya.
Ada sekitar 1.274 maba yang mengikuti masa pengenalan lingkungan kampus. Kemungkinan besar hingga 2 September pendaftaran maba ditutup dan akan tembus 1.274 mahasiswa.
“Peningkatan jumlah maba ini hampir rata di semua program studi. Terbanyak memang di prodi kesehatan. Karena saat ini prodi kesehatan kami sudah lengkap tinggal pilih mau yang mana,” ujar Jazidie di kampus B Jalan Jemursari kepada media massa, Selasa (28/8).
Peningkatan jumlah mahasiswa kesehatan ini , mengingat Unusa adalah cikal bakal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Yarsis. Selain itu, akreditasi prodi kesehatan yang semuanya memegang nilai B, karena adanya dua rumah sakit yang dimiliki yakni RSI Surabaya Ahmad Yani dan Jemursari.
“Itu berpengaruh sangat besar dan signifikan buat kita. Bayangkan sekolah kesehatan tanpa punya rumah sakit, seperti apa jadinya,” kata Jazidie.
Sejalan hal tersebut, Unusa mulai menambah berbagai fasilitas untuk menunjang berkuliahan. Misalnya, tambah ruang kuliah, laboratorium, sumber daya manusia (SDM) khususnya pengajar dosen, menambah fasilitas kegiatan kemahasiswaan dan banyak lagi lainnya.
“Kini tower Unusa yang sembilan lantai itu, sudah sampai lantai tujuh yang selesai dikerjakan. Sebelum akhir tahun ini diharapkan semua tuntas. Sehingga bisa untuk tambahan fasilitas,” cetusnya.
Seiring semakin banyaknya maba ini, tanggung jawab Unusa terhadap para orang tua mahasiswa semakin besar. Unusa berusaha untuk tidak mengecewakan para orang tua yang sudah mempercayakan anaknya menuntut ilmu di Unusa.
“Kita akan terus berusaha untuk mengelola kampus ini dengan baik, dengan sungguh-sungguh. Kita mikir masa depan, kita tidak ingin mengecewakan semua pihak,” ungkap Jazidie.
Jazidie memaparkan, Unusa menginginkan semua mahasiswa Unusa nantinya bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat di Unusa. Bukan bermanfaat untuk dirinya tapi untuk orang-orang di sekitarnya. Maba Unusa 2018 – 2019 ini mengikuti serangkaian acara pengenalan lingkungan kampus selama lima hari sejak Senin (27/8) lalu.
Sementara itu, Khofifah mengapresiasi, atas capaian keberhasilan Unusa yang telah mendapatkan mahasiswa sesuai target. Hal ini menjadi kabar gembira, karena Universitas NU yang ada di Surabaya menjadi pilihan masyarakat. “Semoga ke depannya, Unusa dapat mengangkat citra pendidikan NU di Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” ungkapnya. (Humas Unusa)