Sidoarjo – Mahasiswa S1 Gizi Universitas Nhadlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengajak puluhan Ibu-Ibu untuk membuat Olahan Berbahan Tempe di Balai Desa Dukuhsari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, akhir bulan lalu.
Kegiatan ini merupakan bentuk konkret pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kuliah Kerja Nyata yang diadakan Bidang 3 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unusa tahun 2018.
Dosen Pembimbing Lapangan, Nur Amin, S.Si., M.Gizi. mengungkapkan kegiatan ini intinya akan meningkatkan produktivitas ibu-ibu di desa Dukuhsari Kecamatan Jabon untuk memanfaatkan tempe menjadi berbagai macam produk olahan makanan lainnya. Selain itu akan menumbuhkan sentra baru Industri Kecil Menengah (IKM) yang dirintis ibu-ibu PKK di desa Dukuhsari ini.
“Kita tahu desa Dukuhsari merupakan desa yang memiliki potensi kreativitas yang sangat tinggi, terlebih disini banyak pengrajin tempe. Sehingga hal ini akan berimbas dengan meningkatnya omset penjualan tempe melalui Industri Kecil dan Menengah,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya Tower Unusa kampus B Jemursari Surabaya, Rabu (1/8).
Sejauh ini, ada berbagai jenis masakan olahan berbahan tempe yang diajarkan para mahasiswa S1 Gizi Unusa. Menu tersebut antara lain nugget tempe, biscuit tempe, pastel jamur tempe dan sempol tempe.
“Saya yakin produk yang diajarkan ini akan diterima karena produk ini termasuk frozen food yang bisa awet dengan pendinginan” katanya.
Menurut Nur Amin, secara ekonomis jika dikomersilkan akan mendatangkan keuntungan yang lumayan, “Ada keuntungan sekitar lima puluh persen lebih dari modal yang dikeluarkan, selain untuk dikonsumsi sendiri,” ungkapnya.
Dia juga menyatakan optimis produk yang diajarkannya ini akan diterima masyarakat. “Kalau memang para ibu ini membuat dengan cara yang benar sesuai resep yang kami ajarkan, saya yakin bila dilkembangkan untuk di pasaran secara luas,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Dwi Andini mengungkan, dirinya sangat berterima kasih karena telah diberikan ilmu dan cara mengolah bahan baku tempe menjadi olahan yang spesial. “Semoga ilmu dan pelatihan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi para ibu-ibu di Desa Dukuhsari Kecamatan jabon Kabupaten Sidoarjo, “ ungkap perempuan 40 tahun ini. (Humas Unusa)