SURABAYA – Bertempat di Kafe Fastron, UNUSA Tower diselenggarakan Pelatihan penulisan proposal penelitian dan publikasi di jurnal internasional bereputasi. Hadir pada kegiatan ini, rektor Unusa Prof Dr. Ahmad Jazidie, M. Eng, jajaran wakil rektor, kepala LPPM dan para dosen peserta kegiatan.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Unusa dengan pengurus cabang ikatan sarjana NU Surabaya. “Para dosen Unusa tidak cukup melakukan dikjar saja, tetapi juga harus melakukan penelitian dan publikasi untuk menuju Perguruan Tinggi berkelas dunia (world class university). Hasil penelitian dapat dilakukan hilirisasi dengan bekerjasama dengan pihak industri,” ujar Jazidie Rabu (24/1) kemarin.
Sementara itu, Ketua LPPM Unusa Dr. Istas Pratomo menambahkan bahwa awal tahun ini sedikitnya ada 16 dosen Unusa yang mendapatkan hibah dana penelitian dari Dikti. Harapannya dari penelitian tersebut hasilnya dapat dipublikasikan dalam jurnal international bereputasi.
“kegiatan pelatihan penulisan publikasi ini dalam kerangka untuk mendorong kualitas tulisan ini layak untuk di publish dalam jurnal internasional yang terindeks scopus”, papar Istas.
Senada dengan itu, Yusuf Amrozi, M.MT dalam sambutannya dalam pembukaan mewakili ISNU Surabaya menyambut baik kegiatan ini. Dia berharap para dosen Unusa tidak hanya mendapatkan hibah penelitian untuk dosen pemula atau sejenisnya, ke depan harus dapat berkembang pada penelitian strategis nasional yg nilainya lebih tinggi.
“Dari hasil penelitian, selain dipublikasikan di jurnal juga harus di transformasikan pada pembelajaran di kelas serta untuk kepentingan pengabdian masyarakat”, harap dosen UINSA yang juga sekretaris LPTNU Jatim ini.
Pembicara kegiatan ini merupakan narasumber yang sangat kompeten dan memiliki reputasi publikasi dengan H-index yang tinggi. Diantaranya Prof. Adi Soeprijanto (ketua LPPM ITS), Prof. Isa Irawan dan Setiyo Gunawan, PhD juga dari ITS. Sedangkan peserta, selain dari Unusa juga ada dari dosen UINSA, pengurus ISNU serta dari PTNU di sekitar Surabaya.
“Insyaallah kegiatan serupa akan intens dilakukan sebagai tugas ISNU menjadi organ NU yang menaungi bidang kecendikiawanan Nahdlatul Ulama”, pungkas Yusuf. (Humas Unusa)