Surabaya – Prodi Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Unusa menjalani proses akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), Senin (20/12). Selama dua hari, tiga asesor masing-masing Dr Sugito Wonodirekso, M.S, Prof. dr Budu Ph.D., Sp.M(K), dan dr Rizky Adriansyah M.Ked(Ped) berada di kampus Unusa untuk melakukan visitasi beberapa fasilitas dan laboratorium di lingkungan Fakultas Kedokteran Unusa.
Tim akreditasi diterima jajaran rektor dan yayasan yang diwakili Prof Muchlas Samani. Selain jajaran rektorat dan dekanat Unusa hadir juga beberapa jejaring FK Unusa seperti dari rumah sakit, puskesmas, pondok pesantren, mahasiswa dan alumnus FK. Dalam sambutannya pimpinan Unusa dan Yayasan selain menyampaikan ucapan selamat datang juga menjelaskan tentang perjalanan Unusa dari Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) kemudian Akademi lalu menjadi Stikes dan Universitas.
Usai melakukan pemeriksaan dokumen dengan tujuh standar, diantar pimpinan unusa dan yayasan, asesor melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas Unusa dan FK.
Dr Sugito Wonodirekso, M.S, mengapresiasi kemajuan yang dialami oleh Unusa dan FK Unusa. Kondisi yang cukup baik ini membuat dirinya merasa iri dengan prestasi yang diperoleh Unusa selama 2021. “Selama saya keliling menjadi asesor, perkembangan Unusa cukup bagus. Saya akan merekomendasikan kampus saya untuk belajar ke Unusa,” kata Sugito yang juga dosen FK Universitas Indonesia.
Sugito berharap dengan perkembangan yang cukup bagus ini Unusa dapat menerima mahasiswa dari latar belakang agama selain Islam. “Hal ini agar slogan rahmatan lil alaminnya bisa terlaksana dengan baik,” katanya.
Sugito juga mengingatkan kedatangan dirinya sebagai asesor bukan untuk mencari kesalahan atau kekurangan pada program studi. “Kami di sini memberikan masukan untuk prodi agar output dari prguruan tinggi ke depannya lebih baik,” katanya.
Sementara dr Rizky Adriansyah M.Ked(Ped)., Sp.A(K)., memberikan masukan agar FK Unusa, baik dosen maupun mahasiswanya terus melakukan dan menjalani penelitian. “Kal ini harus terus digalakan karena memang penelitian itu sangat perlu dilakukan,” katanya. (sar humas)