Surabaya Dua dosen Fakultas Keperawatan Kebidanan (FKK) Unusa masing-masing Iis Noventi S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Sulistyorini S. Kep., Ns., M. Tr. Kep melakukan pengabdian masyarakat dengan membentuk Balai Pintar Tolak Linu Tolak Pikun (Tolitokun) yang ada di RT 06 Kelurahan Wonokromo Kec. Wonokromo.
Iis menjelaskan langkah ini dilakukan agar warga lanjut usia (lansia) yang ada di wilayah RT 06 Kelurahan Wonokromo tidak mudah sakit linu maupun pikun. Kegiatan ini dilakukan Puskesmas sebagai salah satu upaya untuk melakukan pemantauan lansia terkait kesehatan, penyuluhan dan aktivitas olahraga. “Ini dilakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus pemantauan kesehatan para lansia,” ungkapnya.
Dikatakan Iis, pandemi Covid-19 telah berdampak pada kegiatan lansia di wilayah tersebut tidak terpantau. “Melalui Tolitokun membuat lansia bisa mengetahui kesehatannya dan melakukan olahraga,” katanya.
Iis menilai lansia juga memerlukan dukungan dari lingkungan dan support sosial yang diperoleh dapat meningkatkan motivasi, merubah persepsi dan perubahan perilaku, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan pencegahan demensia secara dini. Melalui Balai Pintar Lansia Tolitokun saya berharap dapat menciptakan lingkungan dan dukungan masyarakat untuk tercapainya lansia yang aktif, produktif, dan mandiri. “Sehingga bisa membentuk lingkungan yang ramah terhadap lansia sekaligus dapat memberdayakan lansia,” ucap Iis.
Fathoni, salah satu lansia di wilayah itu menjelaskan, dirinya sangat terbantu dengan hadirnya Balai Pintar lansia Tolitokun sekaligus mendapat bimbingan dari dosen Unusa. “Kesehatan kami jadi terpantau dan juga dapat mengatasi lansia tidak mudah pikun,” ujarnya.
Fathoni berharap kegiatan ini akan berlangsung secara kontinyu, karena apa yang dilakukan dosen Unusa ini sangat bermanfaat. “Kehadiran balai ini dapat membimbing para lansia untuk bisa mengatasi kesehatan yang kerap dialami seperti linu sendiri hingga pikun,” ucapnya. (sar humas)