Surabaya – Duaribu lebih mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun pelajaran 2021/2022 dikukuhkan, Rektor, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng, secara hybrid, Sabtu (25/9). Jumlah tersebut berasal dari mahasiswa program vokasi, akademik dan profesi di lima fakultas, masing-masing Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK), Fakultas Kesehatan (F. Kes), Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Total keseluruhannya berjumlah 2.028 mahasiswa termasuk sebanyak 555 mahasiswa program profesi guru (PPG).
Pengukuhan yang dilakukan dalam acara sidang senat terbuka tersebut dihadiri Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA. Sebelumnya, sejak Senin, 20 September 2021, para mahasiswa baru tersebut menjalani kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di tingkat universitas, fakultas dan program studi.
Dalam sambutannya Rektor mengatakan, bahwa yang harus disadari oleh para mahasiswa baru adalah bahwa Anda sekarang bukan lagi siswa seperti di bangku sekolah sebelumnya, tapi Anda sudah menjadi Mahasiswa. Tentu berbeda baik cara belajar maupun pergaulannya. Anda sekarang lebih banyak dituntut untuk belajar mandiri dan harus bisa mengatur waktu dengan baik, antara belajar atau kuliah dengan berorganisasi atau bermain, katanya.
Jazidie perlu menekankan ini, karena mahasiswa Unusa tidak hanya dituntut belajar dan belajar, tapi juga berorganisasi sebagai bekal dikemudian hari. Alhamdulillah Unusa telah menyediakan banyak unit kegiatan kemahasiswaan yang bisa Anda pilih untuk berkegiatan atau berorganisasi. Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kesempatan itu terbuka luas, katanya.
Terkait dengan program MBKM, Unusa mempaketkan kurikulumnya dengan progran mayor-minor, dimana mahasiswa dapat mengambil matakuliah yang diminatinya di prodi atau fakultas lain sebagaimana yang digagas dalam MBKM.
Beasiswa
Dalam laporannya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Kacung Marijan, Ph.D., mengatakan, di tengah pandemi Covid-19, minat lulusan sekolah menengah atas dalam memilih Unusa masih tetap tinggi, terbukti Unusa masih dapat mengukuhkan seribu lebih mahasiswa baru.
Jumlah mahasiswa baru yang dikukuhkan tahun ini naik 14 persen jika dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah itu lebih dari 10 persennya adalah mahasiswa yang tercatat sebagai penerima beasiswa, baik dari Pemerintah, Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) maupun beasiswa dari Yarsis dan Unusa serta dari pihak swasta. Kami bersyukur minat masuk ke Unusa masih tetap tinggi, katanya.
Terkait dengan proses pembelajaran, kata Kacung Marijan menjelaskan, jauh sebelum pandemi Covid-19 Unusa telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, melalui pemberian tablet kepada setiap mahasiswa baru, sehingga ketika pandemi dan memaksa pembelajaran dilakukan secara daring, baik dosen maupun mahasiswa Unusa sudah tidak menemui kendala lagi. Sistem pembelajaran hybrid, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online sudah lama diadabtasi oleh Unusa. Karena itu saat pandemi pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan untuk praktikum Unusa telah menyiapkan fasilitas praktikum dengan memanfaatkan teknologi virual reality pada beberapa materi praktikum, katanya.
Ditambahkan Kacung Marijan, pada tahun perkuliahan ini, Unusa juga telah ditunjuk oleh Kementerin sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan Regonisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk tiga program studi, masing-masing, prodi Keperawatan, Gizi dan Prodi Pendidikan Guru PAUD. Kami berterima kasih kepada Kementerian yang telah memberikan kepercayaan untuk penyelenggaraan RPL, karena memang tidak banyak perguruan tinggi yang menerima amanah tersebut. Total hanya ada 70 perguruan tinggi negeri dan swasta yang menerima mandast menyelenggarakan RPL, katanya. (Humas Unusa)