Surabaya – Inovasi kembali dihasilkan mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Kali ini empat mahasiswa dari Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK). Mereka adalah Wahyu Erisa Fitri, Nurul Afifatul Azizah dan Tika Pratama Putri adalah mahasiswa semester V jurusan D3 Kebidanan dan Khoirun Nabila mahasiswa semester tiga jurusan S1 Keperawatan. Mereka berkolaborasi membuat produk untuk mengatasi mual pada ibu hamil trimester pertama yang diberi nama Bik Nunnah Mringis atau Biskuit Nutrisi Sunnah Atasi Morning Sickness.
Nama yang sangat unik untuk produk biscuit itu mendapatkan hibah dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk program Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI). Merekapun sudah melalui banyak tahapan salah satunya adalah monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan di Surabaya akhir pekan lalu.
Ketua Kelompok, Nurul Afifatul Azizah mengatakan, tidak menyangka akan lolos seleksi Kemristekdikti untuk mendapatkan hibah program KBMI. “Kami hanya membuat proposal, kami ikutkan dan Alhamdulillah berhasil,” ujarnya, Selasa (7/11).
Dikatakannya Juli 2017 proposal dikirimkan ke panitia seleksi. Pada akhir Agustus diumumkan mendapatkan hibah senilai Rp 30 juta dari Rp 35 juta yang diajukan. Dari dana yang cair 80 persen itu dibuat untuk berproduksi.
Selain nama yang unik bahan untuk Bik Nunnah Mringis ini juga unik, yakni dari buah kurma. Buah kurma adalah buah yang disunnahkan Rosulullah Muhammad SAW untuk dikonsumsi umatnya karena kandungannya yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Afif panggilan akrab Nurul Afifatul mengatakan, dia dan teman-temannya sengaja memilih bahan baku kurma karena kandungan nutrisinya. “Kami pernah ikut seminar tentang kandungan buah kurma ini. Karenanya saya membuat sesuatu dari kurma ini,” tukasnya.
Diakuinya, kurma sangat bagus untuk menggantikan nutrisi ibu hamil yang berkurang karena mengalami morning sickness. Morning sickness ini sangat mempengaruhi pertumbuhan janin karena sang ibu sulit untuk mengonsumsi makana. “Morning sickness ini banyak dialami para ibu hamil di trimester pertama. Dari saya praktik di bidan mandiri, 80 persen ibu hamil yang datang itu mengalami morning sickness. Karena itu kami semakin bertekat untuk membuat sesuatu yang bias mengurangi rasa mual dan juga bisa menggantikan nutrisi ibu morning sickness,” jelasnya.
Tak mengherankan, Bik Nunnah Mringis itu pun disukai para ibu hamil yang datang ke tempat praktik mereka. “Katanya bisa mengurangi rasa mual. Alhamdulillah berhasil,” tukas Afif.
Kini, Afif dan kawan-kawan sudah berhasil memproduksi Bik Nunnah Mringis ini, 6 kali dalam sebulan di mana satu kali produksi bisa menghasilkan 40 pak berisi 300 gram atau 15 keping biscuit. Mereka pun menjualnya dengan harga Rp 28 ribu per paknya.
Kini keempatnya bersiap menunggu hasil monev itu. Jika lolos monev mereka bersiap mengikuti KBMI Expo yang digelar Kemristekdikti.
Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Unusa, Umdatus Saleha mengaku senang mahasiswa Unusa mulai giat untuk mengikuti kompetisi yang digelar Kemristekdikti. Karena dengan mengikuti ajang-ajang seperti itu tidak hanya mengangkat nama mahasiswa namun juga mengangkat almamater. “Bangganya lagi, dari empat mahasiswa itu semuanya adalah mahasiswa bidikmisi. Bangga dengan mereka,” tandas Umdatus. (Humas Unusa)