4 Pegawai Unusa Terima Penghargaan 30 Tahun Mengabdi YARSIS

Surabaya –  Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSIS) menyerahkan penghargaan masa abdi 30 tahun kepada 4 pegawai Unusa. Bertepatan juga dengan Upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-72, bertempat di Halaman Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya. Masa pengabdian pun bervariasi, mulai 10 Tahun, 20 Tahun, dan 30 Tahun. Tahun ini, 4 Pegawai Unusa ambil peran dalam prosesi penyerahan penghargaan 30 tahun masa abdi, antara lain: Djoko Sudjarwo, S.E. (Unit Kerja Bagian Humas dan Marketing), M. Shodiq, S.Pd., M.M. (Unit Kerja Prodi D-III Keperawatan), Uswatun Hasanah (Unit Kerja Direktorat Perpustakaan), Nur Zuwariah, S.S.T., M.Kes. (Unit Kerja Prodi D-III Kebidanan), Kamis (17/8).

Penghargaan Masa Abdi merupakan sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada Pegawai di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) yang telah berbakti selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun lebih secara terus menerus dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya.

Kepala Direktorat Sumber Daya Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Dra. Arofah, MM. mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan masa abdi 30 tahun baik dari Dosen maupun Tenaga Kependidikan yang telah berbakti dan mengabdikan diri bagi kemajuan YARSIS khususnya Unusa. “Semoga dengan adanya penghargaan masa abdi ini, dapat memotivasi para pegawai untuk meningkatkan kinerjanya. Selain mendapatkan penghargaan, para pegawai yang masuk dalam kategori 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun akan mendapatkan uang penghargaan senilai emas di masing-masing kategori. Untuk 4 pegawai Unusa yang telah memberikan pengabdian selama 30 tahun, akan mendapatkan uang senilai emas murni seberat 15 gram,” tuturnya.

Salah satu penerima penghargaan masa abdi 30 tahun, Djoko Sudjarwo, S.E. menuturkan, dirinya sangat bahagia dan bangga karena sudah mengabdi di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dirinya merasakan bagaimana perubahan demi perubahan institusi pendidikan yang di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS) ini terus berkembang. Mulai dari Sekolah Perawat Kesehatan YARSIS (1979), Akademik Keperawatan YARSIS (1985), Akademi Kebidanan YARSIS (1997), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSIS (2006), hingga menjadi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (2013). “Semoga adanya saya diri Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini dapat memberikan keberkahan bagi kita semua. Sesuai motto Unusa, kampus rahmatan lil ‘alamin, yang artinya membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta,” jelasnya. (Humas Unusa)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *