Prodi Keperawatan Unusa Gelar Seminar Perawatan Paliatif

Surabaya:
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengadakan seminar keperawatan nasional dengan mengusung tema perawatan palialif sebagai upaya meningkatkan kesehatan klien dalam perspektif keperawatan jiwa, Sabtu (11/6) di Hotel Luminor Surabaya, dihadiri sebanyak 200 peserta.

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, Dosen Keperawatan Jiwa Departemen Keperawatan Kesehatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, menyampaikan materi “Palliative Care of Cancer”. Menurutnya, perawatan paliatif memiliki dua asuhan, asuhan medis yang berfokus pada mengurangi intensitas gejala penyakit; dan asuhan paliatif berfokus pada pengurangan keparahan gejala.

Secara garis besar, paliatif dapat meringankan keparahan nyeri atau penyakit tanpa menyembuhkan atau menghapus penyebabnya. “Perawatan paliatif yang sediakan kepada pasien antara lain, membantu pasien untuk mendapatkan kekuatan dan rasa damai dalam menjalani kehidupan setiap hari. Membantu kemampuan pasien untuk mentolerir tritmen mendis, dan membantu agar pasien lebih memahami perawatan yang mereka pilih,” katanya.

Sementara Nur Hidayah, M.Kes, staf pengajar Unusa menyampaikan materi “Peran Psikoreligi dan Perawatan Paliatif Dalam Meningkatkan Kesehatan Klien”. Nur Hidayah melihat paliatif dalam perspektif keperawatan jiwa.
Dikatakannya, perawatan paliatif bukan untuk menyembuhkan tapi untuk meningkatkan hidup kualitas hidup. “Perawatan paliatif biasanya dikaitkan dengan penyakit terminal seperti gagal ginjal kronik atau penyakit gagal-gagal lainnya. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan,” katanya.

Nurus Naddilah, mahasiswi S1 Keperawatan Angktan 2014, mengatakan, keiikutsertaannya dalam seminar tersebut agar ia mengetahui kesehatan terutama dalam perawatan jiwa, sekaligus mengembangkan pengetahuan dalam manajemen keperawatan jiwa. “Kegiatan ini sungguh sangat baik, terutama dalam penyiapakannya secara spesifik, selain itu tema yang diusungkan telah mengacu situasi kekinian saat ini,” katanya.

Nazamuddin Zakky, Panitia Bidang Humas menjelaskan, kendala dalam kegiatan ini adalah perlu menyelaraskan dan menyatukan berbagai pendapat dari panitia, karena kegiatan ini dilaksanakan pada bulan puasa. Selain itu, tujuan dalam kegiatan ini untuk meningkatkan metode pembelajaran tentang kejiwaan, mengingat, seorang perawat harus memberi perhatian khusus kepada klien yang memiliki keterbelakangkan mental. Paliatif dapat memberikan respons positif kepada pasien yang memiliki keterbelakangan mental.

“Setelah kegiatan ini, peserta diharapkan dapat menerapkannya di dunia kerja,” kata Mahasiswa Angkatan 2014 tersebut. (Humas Unusa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *