Surabaya – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mempromosikan Communitas Basse Learning (CBL) ke Pondok Pesantren Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang.
Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menjelaskan, Unusa telah mempersiapkan sejak lama metode pembelajaran di perguruan tinggi dengan metode blended learning. Metode ini disiapkan antara lain untuk pelaksanan program perkuliah berbasis komunitas atau Communitas Basse Learning (CBL) “Jadi komunitas di sini itu merupakan warga Pondok Pesantren maupun orang yang ada di sekitar pondok pesantren,” ungkapnya, Kamis (27/5).
Jazidie menjelaskan melalui program CBL, masyarakat Pondok Pesantren tidak perlu jauh-jauh ke kampus Unusa. “Nantinya dosen Unusa yang akan datang ke pondok pesantren tersebut jadi pembelajaran tetap di Ponpes,” ungkapnya.
Akan tetapi mahasiswa akan ke Kampus Unusa saat menjalani praktik di laboratorium. “Jadi mahasiswa CBL maupun reguler ini akan memiliki kemampuan di laboratorium sama dengan mahasiswa reguler lainnya,” ucap Jazidie.
Untuk mendukung pembelajaran CBL ini, Unusa sudah menyiapkan platform tersendiri. “Nantinya sama dengan mahasiswa Reguler menggunakan E-Sorogan,” ucapnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang KH. Muhammad bin Mu’afi menyambut baik langkah tawaran Unusa yang akab membuat CBL di PP Nazhatut Thullab Prajjan Camplong Sampang. “Ini bagus, sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang dapat membangun Madura, dan bangsa lebih baik lagi,” ungkapnya. (sar humas)