Surabaya – Orientasi Program Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan angkatan Ke-2 yang diikuti 138 peserta dibuka, Senin (24/5) siang. Peserta terdiri dari beberapa provinsi seperti, Jawa Timur, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
Acara digelar melalui aplikasi Zoom, sehingga peserta dari berbagai provinsi tersebut bisa mengikuti Orientasi PPG dslam waktu bersamaan dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Aacara orientasi menghadirkan Prof. Dr. Muchlas Samani M.Pd yang merupakan Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).
Koordinator PPG Unusa, Dr Nafiah, M.Pd menjelaskan, orientasi ini dilakukan secara online mengingat adanya pandemi virus corona yang belum kunjung reda. Dimana peserta juga dari beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. “PPG kali ini lebih meluas dimana pesertanya juga tidak hanya dari Jawa Timur tapi dari berbagai daerah,” ungkapnya.
Nafiah menjelaskan guru tidak hanya bisa mengajar, namun juga bisa menjalankan rencana pembelajaran berbasis Higher Order of Thinking Skill (HOTS) dan bisa mendidik dengan pandekatan technological pedagogical content knowledge (TPACK) berbasis platfrom revolusi industri 4.0.
“Di era digital ini guru harus bisa mengembangkan teknik mengajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” katanya.
Dalam materinya, Muchlas Samani menjelaskan dunia pendidikan saat ini perlahan menuju era digital. “Meskipun agak telat, namum saya yakin jika pendidikan kita akan bisa lebih maju kedepannya,” ungkapnya.
Dengan kemajuan era digital saat ini, guru dituntut bisa mengajar blended learning yaitu pembelajaran gabungan antara online dan tatap muka langsung. “Saya berharap mahasiswa PPG Unusa bisa menerapkan pembelajaran blended learning ini kedepannya,” ucap Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) periode 2010 sampai 2014.
Meskipun nantinya, pandemi sudah reda, ilmu blended learning ini bisa diterapkan. “Karena memang teknologi akan terus berkembang jadi bisa kita manfaatkan kedepannya,” ungkap Muchlas. (sar humas)