Surabaya – Himpunan Mahasiswa (Hima) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar webinar nasional K3 dengan tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha, Senin (1/3) melalui aplikasi Zoom dan Youtube.
Dalam webinar tersebut, hadir sebagai pembicara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si,. Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. Selain itu ada dua narasumber lainnya yakni Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto, dan Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes.
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si menjelaskan, dalam membudayakan K3 harus ada kolaborasi dan sinergi antara stakeholder, kementerian, serikat pekerja, pekerja, asosiasi, pengusaha dan juga dunia akademik seperti Unusa. “Saya menaker, sangat mengapresiasi kegiatan festival bulan K3 ini, para akademisi dan mahasiswa menjadi motor penggerak semua pihak tersebut,” jelas Ida.
Ida mengapresiasi langkah Unusa yang telah melakukan kerja sama dengan perusahaan dalam rangka meningkatkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan. “Ini cukup bagus untuk kolaborasi dan sinergi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan Unusa,” jelasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menjelaskan, perubahan zaman sangatlah cepat, revolusi industri saat ini masuk tahap keempat atau era 4.0, dimana perubahan besar-besaran terjadi diberbagai bidang lewat perpaduan teknologi. Dengan adanya tema webinar tersebut, membuat Hima K3 Unusa dapat melihat peluang dan kesempatan untuk mengampanyekan budaya K3 dari rumah masing-masing.
“Teman-teman mahasiswa dari Hima K3 Unusa ini sangat cerdik dan cerdas mengambil tema penguatan sumber daya manusia yang unggul dan berbudaya K3 pada semua sektor usaha dalam memperingati bulan K3 Nasional ini,” jelas Jazidie, Selasa (2/3).
Direktur SDM Pelindo 3, Edi Priyanto menjelaskan, dalam membudayakan K3 perlu pendekatan secara individu. “Dimana leader harus mampu dalam mengembangkan potensi tim serta menggali permasalahan yang dihadapi dengan Couching dan Counseling yang baik,” jelas Edi.
Sedangkan, Kaprodi K3 Unusa, Muslikha Nourma Rhomadhoni, S.KM., M.Kes menjelaskan perilaku budaya K3 tidak bisa diciptakan sendiri oleh perusahaan tapi juga perlu peran dari semua pihak seperti pekerja, pemimpin yang menggerakan tim untuk melaksanakan budaya K3 di tempat kerja.
“Pentingnya melakukan program k3 diperusahaan tidak hanya dilakukan saja tetapi juga dilakukan evaluasi sehingga menjadi perbaikan kedepannya,” jelasnya. (sar humas)