Surabaya – Dua Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), yaitu Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D. dan Edza Aria Wikurendra, S.KL, M.KL mendapatkan dana hibah penelitian kategori akademisi dari SEAMEO RECFON tahun 2021.
Mereka mengalahkan peserta dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia yang mengikuti kompetisi hibah penelitian ini.
Ketua Tim Penelitian, Achmad Syafiuddin, S.Si., M.Phil., Ph.D mengungkapkan penelitiannya ini membahas evolusi pemetaan kesiapan dan rekomendasi kebijakan untuk pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai penyelenggara Jaminan Produk Halal.
“Perolehan Dana Hibah Penelitian ini menjadi salah satu pelecut semangat para dosen yang ada di Unusa. Hal ini sebagai wujud Tri Darma Perguruan Tinggi,” ucap Syafiuddin, Minggu (7/2).
Syafiuddin menjelaskan, inti dari proposalnya, sebanyak 87 persen penduduk di Indonesia beragama islam. Kondisi ini harus dilakukan untuk memastikan produk halal cukup dan memenuhi kebutuhan masyarakat kita.
“Melalui penelitian ini, kita akan mengevaluasi kesiapan pemerintah dan mengajukan rekomendasi kebijakan untuk mendukung proses penjaminan produk halal,” ucap pria yang menjabat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unusa.
Selain itu, dirinya juga akan membangun satu aplikasi berbasis web yang dapat dipakai dalam proses evaluasi. “Jadi ke depannya, hasil penelitian ini dapat menjadi bechmark atau tolak ukur di Jawa Timur dan seluruh kabupaten atau kota di Indonesia,” Jelas dosen Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Unusa.
Dalam penelitian ini, Syafiuddin menjelaskan kenapa memilih daerah Jawa Timur, karena di Jawa Timur ada tiga hal yang perlu diteliti kembali.
“Jatim mempunyai 38 kabupaten atau kota yang memiliki keunikan tersendiri dan masalah yang berbeda, sehingga kompleksitasnya cukup dapat merekomendasikan kebijakan. Kedua, Jatim memiliki 94 persen masyarakat beragama islam, ini artinya harus ada usaha ekstra untuk memastikan bahwa produk halal dapat terjamin keberadaannya. Ketiga, Jatim mempunyai Nawa Bhakti Satya yang menjadi visi dan misi yang telah memberikan peluang besar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang,” jelas Syafiuddin. (sar humas)