Surabaya – Wakil Rektor 1 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prof. Kacung Marijan, Ph.D memiliki pandangan arti pahlawan merupakan memiliki pemanfaatan bagi orang lain.
Hal ini diucapkan dirinya saat menjadi pemateri di acara goes to campus yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) dengan tema pahlawan dalam sudut pandang milenial. Dalam acara ini juga menghadirkan narasumber lainnya Dr. Fadjar Budianto SH., M.H dari Ketua Yayasan Perjuangan 45.
Seblumnya, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng sangat miris melihat anak muda saat ini tidak hafal dengan tokoh pahlawan. “Mereka lebih paham nama artis yang ada saat ini, jadi ini yang perlu kita tanamkan untuk tetap mengingat jasa pahlawan setidaknya mengetahui tokoh yang ada di Indonesia,” bebernya, Jumat (20/11).
Dalam isi materi itu, Kacung menjelaskan jika pahlawan memiliki banyak manfaat bagi orang lain. Dirinya mencontohkan ibu merupakan pahlawan yang memberikan manfaat pada diri kita.
“Dari ibu kita dibentuk karakter yang cukup tangguh, dan menjadi salah satu hal yang patut di hargai pengorbanannya dengan melahirkan kita yang mempertaruhkan nyawanya,” ungkap Kacung.
Kacung menjelaskan jika kita tidak boleh melupakan masa lalu. Hal ini dikarenakan tanpa masa lalu kita tidak bisa seperti saat ini. “Jadi kita tidak boleh melupakan jasa para pahlawan kita untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Dr. Fadjar Budianto SH., M.H yang merupakan Ketua Yayasan Perjuangan 45 menjelaskan jika milenial saat ini tidak memiliki empati yang bagus dengan pahlawannya. “Dimana harusnya anak muda ini bisa berempati lebih besar dengan pahlawannya sendiri,” bebernya. (sar humar)