Surabaya – Tim Pengabdian Masyarakat dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengedukasi santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan melalui eco pesantren.
Pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga dosen dari FKIP antara lain Dr. M. Sukron Djazilan, S.Ag., M.Pd.I, Fifi Khoirul Fitriyah, S.Pd., M.Pd dan M. Afwan Romdloni, S.HI., M.Ag yang langsung melakukan edukasi ke pondok pesantren Al Jihad Surabaya. Edukasi ini dilakukan untuk mengingatkan santri untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Ditengah penyebaran virus corona di Jawa Timur, membuat kami melakukan pengabdian di pondok pesantren agar santri bisa menjalankan pendidikan dengan aman serta nyaman,” ucap salah satu dosen tim pengabdian masyarakat, Dr. M. Sukron Djazilan, S.Ag., M.Pd.I, Senin (19/10).
Dengan menerapkan konsep eco pesantren dengan ajaran dalam fiqih al bi’ah kita bertanggungjawab akan kehidupan sosial kita dalam sehari-hari diantaranya menjaga kebersihan dan Kesehatan. “Dengan begitu santri bisa menjaga kebersihan dirinya,” ujar Sukron.
Sukron mengingatkan jika tanpa kebersihan, maka Kesehatan tidak akan terwujud, tanpa Kesehatan kita tidak bisa beribadah dengan maksimal. “Karena ibadah menjadi kewajibah atas manusia sudah barang tentu kita harus menjaga kesehtan melalui hidup yang bersih dan budaya hidup sehat,” bebernya.
Sukron mengingatkan para santri bahwa al wiqoyatu khoirum minal ilaji yang memiliki arti menjaga lebih baik daripada mengobati serta an nadhafatu minal iman menjadi pegangan para santri dalam melaksanakan protokol Kesehatan. “Upaya preventive wajib kita lakukan dengan berbagai cara dalam menjaga Kesehatan kita khususnya umunya masyarakat dilingkungan sekitar kita,” jelasnya.
Sukron menilai anjuran oleh pemerintah dengan 3 M seperti menjaga jarak, Mencuci Tangan, dan memakai masker ini tidak bertentangan dengan ajaran islam, dan bahkan sangat bernilai berdasarkan ajaran maqosid Syariah tentang hidzul alam serta hidzdun nafs, yakni bagaimana cara kita menjaga alam ini serta menjaga diri kita dari macam bahaya termasuk covid-19. “Dengan langkah ini bisa menjaga kesehatan para santri untuk bisa belajar serta beribadah dengan baik,” ucapnya. (sar humas)