Surabaya – Tahun ini, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali mengukuhkan sebanyak 1775 Mahasiswa Baru (Maba) tahun akademik 2020-2021. Para mahasiswa baru mengikuti acara pengukuhan secara khidmat. Namun ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena sebanyak 4 mahasiswa baru asal Timor Leste turut serta dalam acara pengukuhan secara online, Sabtu (17/10).
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan sambutan di acara pengukuhan mahasiswa baru Unusa. Dirinya mengapresiasi terlaksananya pengukuhan mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun akademik 2020-2021.
Khofifah berpesan agar mahasiswa Unusa menyukseskan visi dan misi Unusa dalam menyiapkan generasi rahmatan lil alamin. Secara ideologi, Unusa mengemban ideologi Nahdlatul Ulama yang menganut paham Ahlussunah wal jama’ah. Ideologi tersebut merupakan sebuah pola pikir yang akan memberikan kedamaian dan keramahan.
“Mahasiswa Unusa harus membantu penguatan program-program di Jawa Timur dan Program-program penguatan nasional. Karena Unusa berperan serta dalam membawa Islam yang ramah dan damai,” ungkapnya saat memberi sambutan.
Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA menyampaikan bahwa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) merupakan perguruan tinggi keagamaan islam swasta binaan Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (YARSIS). Sampai saat ini Unusa tetap konsisten dalam pemerataan bidang pendidikan, tidak hanya yang kaya saja bisa masuk Unusa. Namun, Unusa juga memberikan porsi kepada masyarakat kurang mampu.
“Saya yakin ke depannya di usia ke 10 tahun, Unusa akan menjadi kampus terbaik di Indonesia. Di usia yang ke 7 tahun saja, berbagai prestasi telah ditorehkan Unusa,” ungkapnya.
Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng menyampaikan, tahun ini, pengukuhan mahasiswa baru Unusa ada yang berbeda, karena dilaksanakan secara virtual dan ada 4 mahasiswa baru dari Timor Leste. Mereka adalah Muslim Jakar (S1 Manajemen), Adnan Manuel (S1 Keperawatan), Nofa Amalia Soares (S1 Keperawatan), Koiru Nisa R Costa (S1 Keperawatan).
Saat ini kita memasuki abad ke-21. Perkembangan abad ke-21 ini memunculkan society 5.0 sebagai super smart society, serta perkembangan sains dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan dan berdampak pada tuntutan kompetensi para mahasiswa saat ini.
“Keterampilan abad 21 membuat mahasiswa hidup dan tinggal dalam lingkungan dengan percepatan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat tinggi disertai pola-pola komunikasi dan kolaborasi yang baru. Keterampilan di abad ke-21 membuat mahasiswa harus memiliki keterampilan 4C (Creative, Critical, Collaborative, and Communication),” ungkapnya saat memberikan sambutan di Auditorium lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya. (Humas Unusa)