Surabaya – Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mulai menyusun diselenggarakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Pengabdian Masyarakat yang dilakukan Fakultas Kedokteran (FK) ditengah pandemi Covid-19.
Ketua UPPM FK Unusa, Hafid Algristian, dr., SpKJ menjelaskan pengabdian masyarakat yang dilakukan FK Unusa kali ini sedikit berbeda. Dimana kali ini dilakukan ditengah pandemi virus corona.
“Pada prinsipnya kali ini lebih kepada pembedayaan kesehatan yang menjadi pokok utama pengabdian masyarakat kali ini,” ucap Hafid, Senin (8/6).
Hafid menjelaskan dalam pemberdayaan kesehatan ini untuk lebih dulu melihat potensi yang ada pada lokasi pengabdian masyarakat seperti di Pondok Pesantren. “Kami lihat potensi tempat tersebut seperti apa jika memang ditempat tinggi apa saja kendala kesehatan yang dialami seperti masalah penykit kulit yang sulit sembuh atau bahkan masalah imunitas tubuh itu yang akan kami kaji terlebih dahulu,” jelasnya.
Kondisi ini tidak hanya dilakukan sekali tapi harus dilakukan berkala untuk mengetahui permasalahan tersebut. “Jadi masalah ini akan kami kordinasikan dengan pembina BEM FK untuk dilakukan pendampingan masalah tersebut,” ungkap Hafid.
Dalam KKN FK dilakukan oleh mahasiswa semester delapan. Meskipun begitu, Hafid yakin dengan kondisi tersebut. “Bagaimana pun semester ini peserta KKN ini menjelang dokter muda tapi itu tidak masalah karena peserta KKN atau pengabdian masyarakat dapat membantu masyarakat dengan ilmu yang sudah dimiliki,” ucap Hafid.
Dalam KKN atau pengabdian masyarakatbini ada dua kunci yang harus diperhatikan seperti sinergi, dan pandemi. Dimana Sinergi ini diperlukan mulai mahasiswa hingga dosen sehingga program tersebut bisa mengerucut pada saran dan target yang jelas.
Sedangkan pandemi, KKN atau pengabdian masyarakat kali ini dilakukan ditengah pandemi covid-19. Hal ini mengharuskan untuk menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat. “Kami juga tidak ingin mahasiswa maupun dosen ini terinfeksi atau bahkan menjadi perantara penyakit karena akan bertemu dengan orang banyak,” ucap Hafid.
Hafid menambahkan jika saat ini UPPM FK Unusa belum menentukan lokasi untuk pengabdian masyarakat atau KKN. “Beberapa pondok pesantren sudah meminta untuk mengadakan pembinaan kesehatan di tempat mereka karena kami akan tinjau dulu protokol kesehatannya karena kita berangkatkan sejumlah orang. Jadi akan kami bagi dua tahap dengan lewat daring lalu kedua terjun kelapangan,” ucapnya. (sar humas)