Ajak Orang Tua Kreatif Selama Anak Ikuti Penerapan SFH

Surabaya – Orang tua harus lebih kreatif lagi dalam menyukseskan penerapan belajar dari rumah atau School from Home (SFH) bagi anak-anaknya.

Selama pandemi virus corona, para siswa diharuskan melaksanakan proses pembelajaran melalui metode online atau Dalam Jaringan (Daring).

Orang tua memiliki peran penting dalam program tersebut. Salah satu tugasnya adalah, orang tua harus kreatif dalam melihat situasi di rumahnya. Hal ini bertujuan, agar anak tidak bosan serta masih tetap bisa bermain sambil belajar.

Dosen Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Guru (PG) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Berda Asmara, S.Pd., M.Pd menjelaskan, peran orang tua menjadi salah satu kunci dalam penerapan School from Home (SFH) bagi anak-anak mereka.

Orang tua harus menyiapkan aktivitas bagi anak, sehingga anak dapat bermain di rumah sekaligus secara tidak langsung belajar pun dapat terlaksana. Learning by Game (Belajar sambil bermain).

“Dengan metode Learning by Game, seorang anak tidak merasa bosan. Karena anak dapat belajar sambil bermain,” ucap Berda Asmara, S.Pd.,M.Pd, Senin (13/4).

Metode belajar sambil bermain dapat dilakukan orang tua dengan menggunakan mainan yang disukai anak. “Orang tua dapat memberi edukasi anak dengan cara berhitung dengan media mainan yang disukai anak, hal ini menjadikan anak-anak tidak mudah bosan,” ujar Berda.

Saat ini, orang tua mendapatkan tugas untuk mengirimkan hasil dokumentasi anak ke guru selama belajar dari rumah. Tahapan ini dilakukan agar guru dapat memantau perkembangan belajar anak di rumah. “Selain itu, guru bisa memberikan permainan kepada orang tua yang dapat menunjang enam aspek perkembangan anak usia dini seperti aspek nilai agama dan moral, aspek fisik dan motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, aspek sosial-emosional dan aspek seni,” ucap Berda.

Selain itu, orang tua juga bisa memberikan edukasi kepada anak untuk melakukan eksperimen dengan alat yang ada. “Contohnya dengan bahan air dan sabun. Jika disatukan akan memunculkan buih sabun. Ini yang membuat anak akan belajar dan mengetahui jika sabun dicampurkan dengan air, akan menghasilkan suatu reaksi kimia,” ungkap Berda.

Dengan belajar di rumah, orang tua dapat mengetahui sendiri perkembangan kognitif anak. “Selain itu, orang tua juga bisa semakin dekat dengan anak dengan cara bermain sambil belajar,” ucapnya. (sar/rud humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *