Perpustakaan Unusa dan FPPTI Jatim gelar Webinar tentang Repositori Institusi

Surabaya – Perpustakaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama dengan Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Jatim gelar Webinar Repositori Institusi. Acara dengan tujuan untuk Standardisasi format metadata Repositori Institusi sesuai dengan data yang dibutuhkan RAMA sehingga mudah diharvest oleh sistem terintegrasi  kemenristekdikti (RAMA, SINTA, ANJANI, GARUDA).

Ketua panitia Webinar Repositori Institusi dari Unusa, Yeni Fitria Nurahman, S.IIP menjelaskan webinar ini akan digelar secara dua hari pada tanggal 7 April 2020 akan diikuti peserta dalam lingkup Jawa Timur dan 14 April 2020 akan diikuti peserta dalam lingkup nasional. Dengan peserta dari instansi lainnya untuk menyiapkan repositori yang sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh instansi.

“Dalam pembicara webinar ini akan diisi oleh Vincentius Widya Iswara, SS., M.A dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan Agung Prasetyo Wibowo, AP. Universitas Dinamika dengan diikuti oleh pustakawan dan Tim IT Perpustakaan dalam skala Jawa Timur dan Nasional,” Ucap Yeni Fitria Nurahman, S.IIP, Selasa (7/4).

Yeni menjelaskan jika repositori institusi berisikan hasil karya institusi seperti Tugas Akhir, Thesis, Disertasi, Artikel, Buku, dan Penelitian secara online. “Ini untuk memudahkan dalam mencari data yang memang dibutuhkan oleh instansi tersebut,” ucapnya.

Repositori Institusi akan (diharvest) diambil langsung oleh RAMA dan lanjut diambil (diharvest) oleh SINTA. “Dengan Webinar ini kami berharap Repositori Institusi siap untuk diharvest RAMA, SINTA dan sistem yang lain dengan menambah format metadata sesuai ketentuan dari RAMA pada
Repositori Institusi,” beber Yeni.

Jika peserta sudah memiliki repositori bisa menambahkan sesuai standardisasi RAMA dengan menambahkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), kode divisi program studi sesuai pada pddikti.kemdikbud.go.id.

Dengan adanya webinar ini, Yeni berharap dapat menggunakan Repositori Institusi yang terintegrasi dan disesuaikan dengan data yang diperlukan. “Dengan begitu instansi akan lebih mudah dalam mencari data yang dibutuhkan dan mendukung data institusi pada SINTA,” ucapnya. (sar humas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *