Teliti Musik Klasik sebagai Pereda Nyeri Haid

Firma Hidayanti menjadi wisudawati terbaik Unusa 2013 setelah meneliti kaitan musik klasik sebagai peredam nyeri haid. Responden diambil dari siswi SMK.

Ide kreatif dituangkan Firma Hidayanti dalam penelitian tentang musik klasik sebagai peredam nyeri haid. Lewat penelitian dengan responden siswi SMA itu, Firma berhasil menyabet gelar wisudawan terbaik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2013.

Sejak berganti nama dari STIKES YARSIS menjadi Unusa pada Juli lalu, Unusa akhirnya melakukan wisuda untuk pertama kalinya, kemarin. Wisuda diikuti oleh 401 lulusan yang terdiri dari prodi D-3 kebidanan sebanyak 239 wisudawan, D-3 keperawatan 71 wisudawan; dan prodi S-1 keperawatan sebanyak 91 wisudawan. Menariknya lagi, salah satu wisudawan terbaiknya yakni Firma Hidayanti dari jurusan S-1 keperawatan meneliti hubungan jenis musik klasik dengan nyeri menstruasi atau haid.

“Saya mengambil sampel untuk penelitian ini di kalangan anak SMA, yakni di SMA Negeri 1 Gedangan, Sidoarjo,” kata Firma menjelaskan. Ternyata, penelitian yang dilakukan Firma mengungkapkan fakta, hampir 83,13% dari total siswi kelas X di SMAN 1 Gedangan, ternyata mengalami nyeri saat menstruasi. “Rata-rata dari survei ini, ternyata mereka mengalami nyeri saat menstruasi hari pertama hingga ketiga,” ungkapnya.

Menurutnya, nyeri menstruasi yang dialami oleh siswi di Gedangan bisa dihilangkan dengan mendengarkan musik klasik, khususnya karya-karya musisi Mozard. Dalam penelitiannya ini, Firma menitikberatkan sistem terapi pada jenis nyeri. Diterangkannya, rasa nyeri terdiri dari dua jenis, yakni nyeri primer akibat faktor psikologis atau pengalaman menstruasi di bawah umur 12 tahun, dan nyeri sekunder karena faktor paktologis atau penyakit radang panggul dan penyempitan.

“Selama ini mereka mengeluhkan jenis nyeri primer. Jadi, sebaiknya memakai terapi musik klasik saja, daripada harus mengonsumsi obatobatan pereda nyeri dan memiliki efek jangka panjang yang tidak baik. Apalagi terapi musik klasik juga akan membantu menenangkan sekaligus memperbaiki mood menjadi lebih baik,” paparnya.

Hasil penelitian menunjukkan dari 72 siswi, 64 siswi (88,9%) mendengarkan karya Mozart dan tidak merasakan nyeri menstruasi. Jadi, musik klasik Mozart, Beethoven dan Vivaldi dapat menghilangkan nyeri menstruasi.

Firma berharap, lewat penelitian yang dilakukannya, para siswi dapat menggunakan terapi musik klasik untuk menghilangkan nyeri menstruasi. Jadi, bisa mengurangi jumlah siswi yang absen ke sekolah karena nyeri haid atau menstruasi yang harus dilalui setiap bulannya.  MAMIK WIJAYANTI Surabaya

Sumber : Koran-sindo.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *