Surabaya – Ratusan Guru Bimbingan Konseling (BK) Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Se Surabaya dan Sidoarjo mengikuti seminar yang diadakan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA).
Kegiatan ini menghadirkan Dr Muslihati M.Pd., Ketua Program Studi S1 Bimbingan Konseling (BK) Universitas Negeri Malang. Acara yang digelar di Kafe Fastron, Kamis (20/2) ini, dibuka langsung oleh Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan, Ph.D.
Kacung Marijan mengungkapkan, para peserta harus lebih tahu betul hakikat Merdeka Belajar itu. Karena arti merdeka belajar mempunyai makna dan implementasi yang luas.
“Peserta acara ini harus banyak sharing mengenai program baru dari Menteri Pendidikan terkait Merdeka Belajar, dalam hal ini seorang guru BK harus dapat memahami apa yang dimaksud merdeka belajar.
Adanya guru BK bertujuan untuk mempermudah siswa agar bisa memahami implementasi merdeka belajar pada mata pelajaran di sekolah,” ucapnya.
Kacung Marijan menambahkan, Unusa ingin menjadi partner yang baik bagi guru-guru BK yang ada di Surabaya dan Sidoarjo. Unusa ingin berbagi pengalaman terhadap penerapan konsep baru dari Menteri pendidikan.
“Tidak hanya guru BK saja, kami sebagai perguruan tinggi juga tidak ingin berada di zona nyaman. Kami juga terus berbenah terlebih tentang merdeka belajar ini. (sar/rud humas)